Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sudah Terima 5,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm untuk Program Vaksinasi Gotong Royong

Kompas.com - 19/07/2021, 14:17 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kimia Farma (Tbk) Verdi Budidarmo mengatakan, saat ini Indonesia sudah kedatangan sebanyak 5.500.000 dosis vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi gotong royong.

Hal itu ia katakan dalam konferensi pers secara daring tentang kedatangan 1.184.000 juta dosis vaksin Sinopharm di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/7/2021).

"Saat ini sudah tiba sebanyak 5,5 juta dosis vaksin sinopharm," kata Verdi.

Baca juga: 1,18 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Tahap Ke-5 Tiba di Indonesia, untuk Vaksinasi Gotong Royong

Menurut Verdi, vaksin tersebut merupakan bagian dari kontrak pasokan antara PT Kimia Farma dengan Sinopharm sebesar 15.000.000 dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi gotong royong.

Adapun pasokan vaksin tersebut juga merupakan bagian dari target mengamankan dan menyuntikan 20.000.000 dosis lewat opsi vaksin gotong royong pada tahun 2021.

"Vaksinasi gotong royong adalah pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin bagi korporasi itu karyawan, keluarga dan yang terkait," ujarnya.

"Untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak 2.000.000 dosis per hari, dan tercapainya (herd) immunity serta juga membantu WNI yang bertugas atau tinggal di Indonesia, agar mereka terlindungi," kata Verdi.

Baca juga: 1.408.000 Dosis Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia untuk Dukung Vaksinasi Gotong Royong

Verdi mengatakan, pendanaan vaksinasi gotong royong ini adalah mandiri dari PT Kimia Farma sebagai anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pembiayaan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik untuk pemberian vaksin, pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya.

"Kehadiran vaksin Sinopharm ditambah vaksin merk lainnya yang telah tiba dan akan tiba nantinya, menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman," ujarnya.

"Oleh karenanya masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi. karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat apabila kita terpapar virus covid-19 yang terus bermutasi ini," ucap Verdi.

Baca juga: Jokowi Cabut Rencana Vaksinasi Berbayar di Kimia Farma, Vaksin Tetap Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com