Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Luhut Soal Sistem Tata Kelola Negara yang Tidak Berjalan Saat Kondisi Darurat Covid-19

Kompas.com - 24/08/2021, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan soal tata kelola birokrasi negara yang mengalami hambatan saat kondisi darurat penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkannya berdasarkan pengalaman menangani lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Hal yang disoroti Luhut antara lain soal instruksi penanganan pandemi dari pusat ke daerah serta pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T) yang tidak terkoordinasi dengan baik.

"Begitu keadaan darurat ternyata sistem yang kita punya itu endak jalan. Jadi saya mengalami sekarang bagaimana garis komando dari pemerintah pusat ke gubernur, ke kabupaten, kota itu perlu ada perbaikan di sana sini," ujarnya saat memberikan paparan secara virtual pada peringatan HUT ke-43 BPPT yang ditayangkan YouTube BPPT RI, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Usai Salah Sebut Nama Menko Luhut, Bupati Banjarnegara: Mohon Bapak Menteri Memaafkan Saya

"Dan di pusat pun sebenernya penanganannya sendiri juga belum jalan. Yang menangani testing, tracing dan treatment itu pun belum satu garis. Ini juga masalah sendiri. Belum lagi masalah obat," tambahnya.

Oleh karenanya, Luhut mengingatkan bahwa sistem tata kelola birokrasi negara perlu diperbaiki.

Terlebih, di masa mendatang Indonesia berpotensi mengalami multiple waves atau gelombang lonjakan kasus Covid-19 secara berturut-turut.

Hal ini, menurutnya, bisa terjadi karena mutasi virus corona masih terus berlangsung ke depannya.

"Kalau kita lihat varian (virus corona) ini apakah bermutasi ? Kita bisa saja menghadapi multiple waves (Covid-19) di masa depan," ungkapnya.

Baca juga: Luhut: PPKM Ini Akan Terus Berlaku Selama Pandemi

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai membaik. Indikasinya terpantau dari catatan kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan sebesar 78 persen sejak puncaknya pada 15 Juli 2021.

Selain itu, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa-Bali menurun sebesar 87,3 persen. Adapun data yang dipaparkan Luhut tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun hingga 21 Agustus 2021.

Meski demikian, Luhut meminta semua pihak tetap waspada dengan kondisi saat ini.

Dia mengingatkan belum ada satu negara pun di dunia yang menegaskan diri mereka sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19.

"Belum ada satu negara pun yang sebut mereka sudah bisa mengendalikan. Kita pun belum," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com