Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Pemda Serius Alokasikan Anggaran Tangani Stunting

Kompas.com - 23/08/2021, 12:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah serius dalam mendukung program pemerintah pusat dalam percepatan penurunan angka stunting.

Secara khusus, Tito mendorong pemerintah daerah lebih serius dalam menyusun alokasi anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 terkait penanganan stunting.

“Bagi pemerintah daerah yang alokasi anggarannya masih rendah dan berada di bawah rata-rata nasonal, dan kemendagri memiliki datanya,” kata Tito dalam acara virtual “RAKORNAS Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting”, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Wapres Apresiasi Komitmen Kuat Para Kepala Daerah Turunkan Stunting

“Atau pemerintah yang belum mengalokasikan APBD-nya padahal ada maslah stunting yg serius di daerahnya agar betul-betul serius dan sekali lagi betul-betul menjadikan program ini program prioritas,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tito mengatakan, pihaknya akan melakukan review terhadap penganggaran stunting di setiap wilayah.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.

“Kemendagri akan melakukan review anggaran dan akan betul-betul memelototi APBD bapak ibu sekalian agar betul-betul menganggarkan dan membuat program-program dalam rangka penurunan stunting di daerah masing-masing,” tegasnya.

Ia berharap melalui dukungan pemerintah daerah dalam penanganan stunting maka tahun kedepan akan tercipta penurunan angka stunting.

Selain itu, Tito menjelaskan, dalam penganggaran APBD 2021, secara nasional semua daerah menganggarakan sekitar Rp 11,14 miliar.

Tito menyebutkan, tiga daerah tertinggi yang menganggarkan penanganan stunting adalah Kalimantan Tengah dengan Rp 64,95 miliar, Jawa Tengah dengan Rp 42,18 miliar, dan Papua dengan Rp 31,48 miliar.

Sedangkan, ia menyebut masih ada daerah masih rendah dalam memberikan alokasi anggaran penanganan stunting, yakni Papua Barat, DKI Jakarta, dan Bengkulu.

“Papua Barat misalnya belum alokasikan anggaran spesifik stunting, kemudian DKI Jakarta sebesar 0,5 miliar, kemungkinan problema stunting ini juga bukan menjadi problema yang besar dan Bengkulu sebesar 0,35 miliar,” ungkapnya.

Baca juga: Wapres Minta Pemda Evaluasi Program dan Anggaran Penurunan Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Tito memberikan apresiasi kepada provinsi yang sudah menunjukkan keseriusan dalam mendukung program nasional penanganan stunting.

Ia menegaskan, program penurunan angka stunting di Tanah Air tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dari pemerintah daerah.

“Pemerintah pusat tidak akan mampu bekerja sendiri. Pemerintah daerah selain memiliki kapasitas, pemerintah daerah lah yang memahami situasi daerah masing-masing,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com