Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Minta Pemerintah Buka Ruang Partisipasi bagi Setiap Elemen untuk Kegiatan Ekonomi-Politik

Kompas.com - 19/08/2021, 13:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan, pemerintah mesti membuka ruang partisipasi bagi setiap elemen bangsa untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi dan politik.

"Pemerintah, negara, kita semua harus benar-benar terlibat secara bersama-sama, mendorong partisipasi untuk bisa menggerakan ekonomi, menggerakan politik, menggerakkan kegiatan- kegiatan secara melibatkan semua pihak," kata Muhaimin dalam acara "Pidato Kebangsaan Ketua Umum PKB" yang ditayangkan akun YouTube CSIS, Kamis (19/8/2021).

Dari sektor ekonomi, Muhaimin meminta pemerintah untuk menyiapkan sistem ekonomi yang inklusif, terbuka, dan memberi ruang gerak bagi semua pihak.

"Kekuatan ekonomi kecil menengah tumbuh dan bergerak diberi ruang yang luas," kata pria yang akrab dikenal dengan nama Cak Imin itu.

Baca juga: Cak Imin Nilai Indonesia Masih Ketergantungan Teknologi dan Ilmu Pengatahuan dari Luar Negeri

Cak Imin melanjutkan, di sektor sosial dan politik, partisipasi publik juga tidak bisa dielakkan.

Ia mencontohkan, kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi selama satu tahun pertama ia nilai masih menggunakan sistem top-down tanpa melibatkan seluruh pihak.

"Memang ingin berbuat yang terbaik sehingga melaksanakan seluruh daya upaya dan tidak melibatkan semua pihak dalam mengatasi krisis pandemi ini," ujar Cak Imin.

Namun, kata Cak Imin, hal itu justru menyebabkan kelambatan dalam penanganan pandemi serta menjadi kontraproduktif karena kebijakan yang diambil menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Misalnya, kebijakan menutup tempat ibadah yang ditolak banyak masyarakat serta adanya kontroversi soal halal atau haramnya vaksin.

Baca juga: Jazilul Klaim Baliho Cak Imin Bukan dari PKB, tapi Simpatisan

Cak Imin menyebutkan, situasi tersebut kini membaik setelah pemerintah mulai melibatkan banyak pihak dalam penanganan pandemi.

"Vaksinasi sekarang semakin bisa cepat setelah banyak kalangan yang terlibat dengan baik," kata Wakil Ketua DPR itu.

Cak Imin mengatakan, dibukanya ruang partisipasi bagi masyarakat itu akan menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar melaksanakan demokrasi yang sesungguhnya.

"Tidak hanya lima tahunan, tetapi demokrasi yang partisipatoris dalam setiap kebijakan dan tindakan," ujar Cak Imim.

"Karena kalau tidak, saya bisa membayangkan, satu keadaan pemerintahan atau negara akan sendirian tidak bisa menjalankan kolaborasi dengan kekuatan-kekuatan yang lain," kata dia.

Baca juga: Cak Imin: Vaksinasi Pasti Gagal Kalau Pemerintah One Man Show, Keterlibatan Masyarakat Mutlak Dibutuhkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com