Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet Sebut Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-76 MPR Sengaja Digelar Bersamaan

Kompas.com - 18/08/2021, 11:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan pelaksanaan peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-76 MPR RI digelar secara bersamaan pada hari ini, Rabu (18/8/2021) lantaran lonjakan kasus Covid-19 masih cukup tinggi di Indonesia.

Ia mengingatkan, sejatinya Hari Konstitusi diperingati setiap 18 Agustus, sedangkan HUT MPR setiap 29 Agustus.

"Hadirin yang saya hormati, peringatan Hari Konstitusi yang biasa kita peringati setiap 18 Agustus dan Hari Lahir MPR yang biasa kita peringati setiap tanggal 29 Agustus, pada tahun ini diselenggarakan secara bersamaan. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan kita semua, mengingat lonjakan kasus Covid-19 masih cukup tinggi," kata Bambang dalam acara peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-76 MPR yang dipantau secara virtual, Rabu (18/8/2021).

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air bahkan masih terus terjadi.

Lonjakan itu, lanjut dia, juga diiringi dengan belum maksimalnya program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Baca juga: Wapres Sebut Hari Konstitusi Jadi Pengingat Agar Seluruh Pihak Kembali ke Pancasila dan UUD 1945

"Bahkan penyebarannya terbentuk secara sempurna karena jumlah orang yang telah divaksin terutama vaksin dosis kedua masih belum memenuhi target," ujarnya.

Menurut Bamsoet, atas lonjakan kasus dan vaksinasi yang belum memenuhi target, maka kondisi masyarakat saat ini masih rentan terhadap paparan virus corona.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa positivity rate Covid-19 di Indonesia juga masih melampaui dari yang syarat yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Untuk itu, kita tidak boleh lengah. Kita semua tanpa terkecuali, harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," pinta Bamsoet.

Ia meyakini, jika protokol kesehatan ketat terus disiplin dijalankan, maka mata rantai virus corona dapat segera dihentikan.

Jika mata rantai itu sudah terputus, lanjut Bamsoet, semua pihak dapat kembali menjalani kehidupan secara normal.

"Protokol kesehatan secara ketat agar mata rantai penyebaran virus corona dapat kita putus dan kita bisa segera kembali menjalani kehidupan seara normal," pungkasnya.

Baca juga: Ketua DPR: Amanat Konstitusi, Hak Ekonomi dan Kesehatan Warga Harus Dipenuhi Selama Pandemi

Diketahui bersama, Hari Konstitusi Indonesia diperingati setiap tanggal 18 Agustus. Hal ini mengacu pada disahkannya UUD 1945 melalui Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai), 18 Agustus 1945 atau sehari pasca kemerdekaan.

Sementara itu, hari lahir MPR RI terjadi pada 29 Agustus 1945. Saat itu dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang merupakan Badan Pembantu Presiden.

Badan itu merupakan embrio lahirnya MPR maupun DPR saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com