Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Robohnya Kepercayaan Kami (pada Politisi)

Kompas.com - 16/08/2021, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WARGA suatu daerah di luar Pulau Jawa begitu bungah ketika tokoh yang diidolakan menang di kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Warga terbuai dengan janji-janji kampanyenya sehingga memilihnya di bilik suara.

Begitu menang dan usai dilantik, warga berbondong-bondong menemui pejabat baru itu. Ada yang mengucap selamat, ada juga yang menyodorkan bermacam-macam proposal.

Sang Kepala Daerah baru tanpa banyak bicara, memberikan secarik kertas kepada warga untuk penagihan nantinya kepada kepala dinas tertentu.

Pemegang proposal surau misalnya diberi selembar kertas warna biru, sementara pemilik proposal kegiatan syukuran kemenangan di Pilkada, mendapat secarik kertas berwarna hijau.

Begitu membuncah perasaan pemegang proposal ketika menghadap kepala dinas. Pemegang lembar kertas warna hijau diminta langsung menghadap juru bayar untuk menerima uang kontan. Sebaliknya pemegang kertas warna biru, diberi janji nanti akan diberi langsung kepala daerah.

Melihat nasib yang berbeda, tentu pemilik proposal yang mendapat secarik kertas warna biru protes langsung ke bupati yang dipilihnya.

Kepada penerima kertas berwarna biru, Pak Bupati berjanji semoga suatu saat nanti bisa melaksanakan permintaan itu.

Warga tentu saja kecewa dan melampiaskan kekesalannya langsung ke bupati karena ingkar dengan janji manis waktu kampanye.

Bupati pun tidak kalah sigap dengan mengucap,”Untung sudah saya beri janji. Coba kalau tidak saya kasih janji ?

Ternyata bukan hanya panitia pembangunan surau, warga lain yang meminta bantuan beasiswa untuk siswa miskin berprestasi juga mendapat kupon warna biru.

Nasib pemegang secarik kertas warna biru juga menimpa kelompok tani yang dijanjikan subsidi harga pupuk. Kupon biru menjadi banyak tersebar di masyarakat.

Kisah di atas bukan cerita fiktif, memang benar-benar terjadi di negeri ini. Jadi jangan takjub ketika musim kampanye tiba, begitu murah dan bejibun segala janji diobral untuk meraih kemenangan di pesta pemilu.

Kisah nasihat Sang Menteri

Suatu ketika, pemirsa layar kaca begitu terkesima ketika melihat wawancara panjang dengan seorang menteri.

Dengan tegas menteri tersebut berujar kalau perbuatan korupsi akan sangat melukai perasaan anak-anak pelaku korupsi. Anak-anak yang tidak mengerti perbuatan orangt tuanya, pasti akan di-bully dan digunjingkan di sekolahnya.

Publik terhenyak kaget ketika mendengar menteri yang pernah berkotbah di televisi beberapa hari sebelumnya, menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsinya terkuak dan segala modus operandinya tersingkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com