Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Ledakan Covid-19, Daerah Luar Jawa-Bali Diminta Tingkatkan 3T, 5M, dan Vaksinasi

Kompas.com - 07/08/2021, 13:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman berpendapat, pemerintah mesti memperkuat 3T, 5M, dan vaksinasi untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.

Isitlah 3T yang dimaksud adalah testing, tracing, dan treatment. Sedangkan 5M adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Sebenernya trias-strategi untuk Indonesia yang saya sarankan, ya 3T, 5M, dan vaksinasi," kata Dicky dalam acara diskusi yang ditayangkan akun YouTube MNC Trijaya, Sabtu (7/8/2021).

"Kenapa saya enggak sebut pembatasan, karena berat, luar Jawa kalau bicara pembatasan berat sekali," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Klaim Pandemi di Jawa-Bali Mulai Turun, Utamanya di Jakarta

Dicky menuturkan, upaya tersebut harus dilakukan sedini mungkin supaya ledakan kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali tidak terjadi.

Ia mengingatkan, potensi ledakan kasus tersebut tidak boleh dianggap sepele seperti yang sebelumnya terjadi di Jawa dan Bali setelah melihat ledakan kasus di India.

"Ini penyakit borderless, tidak ada, semua bisa merasakan, kita juga jangan seperti Indonesia menonton Wuhan dulu," kata dia.

Ia melanjutkan, kegiatan 3T, 5M, dan vaksinasi itu juga mesti dibarengi dengan strategi komunikasi yang baik karena tidak semua masyarakat di luar Jawa-Bali dapat berbahasa Indonesia.

"Harus di-address, strategi komunikasi namanya 5M, itu apa buat mereka aritnya, dampaknya, harus disosialisasikan dengan konteks lokal," ujar Dicky.

Baca juga: Moeldoko: Pak Jokowi Wanti-wanti Warga Waspadai Lonjakan Covid-19 di Luar Jawa

Dicky juga mendorong agar pemerintah melakukan visitasi atau kunjungan ke rumah-rumah penduduk untuk melacak penyebaran Covid-19 tanpa bergantung pada pengetesan.

Ia mengingatkan, apabila ditemukan kasus diduga positif Covid-19 di pelosok, maka sebaiknya langsung dilakukan isolasi karantina tanpa harus menunggu tes.

Dicky mengatakan, dalam dunia kedokteran pun pemeriksaan penunjang seperti pengetesan biasanya ada di tahap akhir setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.

"Bagaimana pedalaman Papua, Sumatera mau melakukan testing? Itu tidak feasible-lah buat mereka, tapi tidak jadi masalah asal ada dibekali kemampuan itu," kata Dicky.

Baca juga: Kemenkes: Tren Rawat Inap Pasien Covid-19 Meningkat di Luar Jawa-Bali

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada menghadapi penularan virus corona.

Sebab, mulai terlihat peningkatan kasus Covid-19 di luar Jawa beberapa waktu terakhir.

"Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun, tetapi kita sekarang ini sedang siaga, waspada penuh bahwa terjadi peningkatan di Bali dan luar Jawa," kata Moeldoko dalam konferensi pers daring, Jumat (6/8/2021).

"Dan ini sudah diwanti-wanti oleh bapak presiden untuk semuanya mewaspadai situasi ini," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com