Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Pollux-935 Tambah Daftar Kapal Perang TNI AL

Kompas.com - 05/08/2021, 18:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut segera mempunyai kapal perang baru bernama KRI Pollux-935.

Kapal yang diproduksi PT Karimun Anugerah Sejati itu telah melalui proses penamaan dan pengiriman yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Galangan PT Karimun Anugerah Sejati, Batam, Kepualauan Riau, Kamis (5/8/2021).

Dengan demikian, KRI Pollux-935 akan menambah deretan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.

Baca juga: TNI AL Kerahkan 2 Kapal Perang Evakuasi KMP Yunicee yang Tenggelam di Perairan Gilimanuk

Setelah melalui prosesi penamaan dan pengiriman, Yudo langsung mengukuhkan Mayor Laut (P) Tomy Ronaldy, alumni Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK) TNI Angkatan ke-10 Tahun 2003 sebagai komandan KRI Pollux-935 yang akan bertugas di bawah Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal). 

"Kapal ini nantinya akan dioperasikan Pushidrosal sebagai unsur bantu Hidro Oseanografi (BHO) sebagai Lembaga Hidrografi Nasional dan Pusat Informasi Geopasial Kelautan Indonesia," ujar Yudo dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Kamis.

Ia berharap kehadiran kapal perang ini menambah motivasi prajurit TNI AL dalam mengemban tugas.

"Semoga kehadiran KRI ini dapat menambah semangat dan menajamkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas survei dan pemetaan laut," kata Yudo.

Yudo menilai pembangunan kapal tersebut memiliki makna yang sangat strategis bagi industri pertahanan nasional.

Di mana PT Karimun Anugrah Sejati telah berhasil dalam pengembangan teknologi industri pertahanan yang mampu menjadi solusi dalam upaya mengurangi ketergantungan dari negara lain dalam pengadaan alutsista TNI AL di masa mendatang.

Terkhusus, kata Yudo, kapal-kapal BHO yang selama ini pengadaan dan pembangunannya dilakukan galangan kapal luar negeri.

Menurut Yudo, industri pertahanan dalam negeri telah mampu menciptakan inovasi baru dan meningkatkan kemampuannya agar dapat berkompetisi di pasar global.

Hal itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi, manajemen, dan teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor dari luar negeri.

"Kita tunjukkan kepada bangsa lain bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri sambil terus mengejar ketertinggalan yang sudah terjadi selama ini," tegas dia.

"Bangsa Indonesia harus menjadi kompetitif dan mampu bersaing ditataran Internasional, termasuk dalam industri perkapalan," sambung mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tersebut.

KRI Pollux-935 merupakan jenis kapal patroli cepat (PC) 40 meter yang memiliki spesifikasi panjang 45,50 meter, lebar 7,90 meter, tinggi 4,25 meter dan draft 2,20 meter dengan bobot 220 ton.

Baca juga: 2.191 Orang Mengikuti Kegiatan Vaksinasi Covid-19 yang Diselenggarakan TNI AL di Cariu

Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 27 knots, kecepatan jelajah 20 knots dan kecepatan ekonomis 15 knots.

Kapal perang ini juga dipersenjatai meriam 30 mm, meriam 12,7 mm dan mampu mengangkut 37 ABK.

Adapun pemberian nama kapal ini berdasarkan nama bintang yang paling terang dan paling mudah dikenali dalam rasi bintang gemini yang juga merupakan salah satu dari 20 bintang paling terang di langit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com