Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indostrategic: Jika Pilpres Digelar Hari Ini, Prabowo Teratas dengan 17,5 Persen, Anies 17 Persen

Kompas.com - 03/08/2021, 15:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indostrategic menunjukkan bahwa Prabowo Subianto menempati posisi teratas sebagai calon presiden pilihan masyarakat jika pemilihan presiden (pilpres) digelar saat ini.

Pada rilis survei yang digelar secara virtual itu, Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam mengatakan, Prabowo memiliki dukungan sebanyak 17,5 persen responden, disusul Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masing-masing 17 persen dan 8,1 persen.

"Jika pilpres dilakukan hari ini, lagi-lagi, nama Pak Prabowo berada di angka teratas, 17,5 persen," kata Khoirul dalam rilis survei secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Survei Voxpol: Elektabilitas Gerindra Tertinggi, Disusul PDI-P dan PKS

Menurut Khoirul, angka tersebut menjadi modal yang baik bagi Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024.

Sebab, ia melihat bahwa Prabowo selalu menempati posisi paling atas dalam sejumlah survei nasional lainnya.

"Angka ini cukup menarik karena bagaimana pun juga Pak Prabowo tetap konsisten. Ini menunjukkan bahwa Pak Prabowo tetap memiliki modal yang baik untuk maju di Pilpres 2024," ujar dia. 

Namun, angka itu, menurut dia, perlu dikonfirmasi kepada Gerindra sebagai partai politik dari Prabowo Subianto terkait pencalonan presiden.

Ia pun mendorong Partai Gerindra segera menentukan pilihan siapa calon presiden yang akan diusung dari partai mengingat elektabilitas tinggi Prabowo masih terjaga.

"Apakah betul Pak Prabowo masih akan maju di 2024 ataukah ada pendekatan yang berbeda. Tentu masyarakat membutuhkan konfirmasi," kata dia.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi

Kendati demikian, dalam survei tersebut, persentase Prabowo terlihat dipepet oleh Anies Baswedan.

Berdasarkan rilis, persentase keterpilihan Prabowo dan Anies hanya berbeda 0,5 persen. Prabowo 17,5 persen, sedangkan Anies 17 persen.

Menurut Khoirul, Prabowo masih unggul lantaran faktor post-election effect.

Prabowo telah menginvestasikan namanya dalam tiga kali penyelenggaraan pemilu, yakni Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.

"Sehingga, keuntungan tersebut bisa memberikan electoral leverage untuk menempatkan nama beliau tetap pada memori politik publik untuk menempatkan nama Pak Prabowo di angka yang relatif terjaga," kata dia. 

Sementara itu, nama Anies Baswedan yang menempel Prabowo di posisi kedua kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor publisitas yang tinggi terkait perannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com