Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Disebut Membantu Perbaiki Kondisi Pandemi Saat ini

Kompas.com - 28/07/2021, 19:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Konsultan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Andi Khomeini Takdir mengatakan, vaksinasi ikut membantu memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Vaksinasi disebut bisa melengkapi strategi dalam mengendalikan laju penularan Covid-19.

"Yang ikut memperbaiki situasi, tapi ini masih dikaji datanya, adalah vaksinasi kita yang terus bertambah. Itu juga mendorong perbaikan yang bisa kita lihat," ujar Andi dalam talkshow evaluasi PPKM yang digelar secara virtual pada Rabu (28/7/2021).

Dia melanjutkan, bukan hanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dengan PPKM saja yang mampu menurunkan kasus Covid-19.

Sebab di sisi lain masyarakat mulai kembali tertib menjalankan protokol kesehatan

Selain itu, pemerintah pusat dan daerah mulai menaikkan target jumlah testing dan tracing Covid-19.

Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Dua Dosis Bisa Lindungi Pasien dari Risiko Kematian hingga 73 Persen

"Kemudian ada perbaikan pelayanan kesehatan. Juga ada peran pihak swasta. Jadi protokol kesehatan, PPKM, fasilitas kesehatan dan vaksinasi hasilnya kondisi pandemi bisa seperti sekarang," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia pun mengungkapkan jumlah pasien Covid-19 di yang dirawat di RSDC Wisma Atlet kini berkurang hampir 50 persen dibandingkan bulan lalu.

Menurut Andi, pada Juni ada sekitar 7.000 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

"Tapi hari ini catatan kami yang dirawat sebanyak 3.267 pasien. Ini separuh dari yang dirawat bulan lalu," ujarnya.

Dia melanjutkan, dari sebanyak 3.267 itu, ada sekitar 200 pasien yang kini dikirim ke Rusun Pasar Rumput dan Rusun Nagrak.

Penyebabnya, para pasien ini positif Covid-19 tetapi gejalanya ringan. Sehingga mereka dipindahkan untuk menjalani isolasi mandiri di dua lokasi itu.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Syarat Fotokopi KTP untuk Vaksinasi

Ia pun berharap kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa pandemi Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan.

Dia mengungkapkan, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan turut membantu menurunnya jumlah pasien di RSDC.

Meski kondisi membaik, Andi tetap mengimbau masyarakat tidak boleh kendor mematuhi protokol kesehatan.

"Sebab pasien di Wisma Atlet memang berkurang. Hanya saja, mereka yang saat ini dirawat adalah yang bergejala sedang dan berat sehingga masih berusaha untuk sembuh," ungkapnya.

Oleh karenanya, Andi mengingatkan agar masyarakat menghindari potensi penularan dengan tindakan pencegahan.

Protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas harus tetap dijalankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com