Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Varian Delta Plus yang Terdeteksi di Jambi dan Mamuju beserta Ancamannya

Kompas.com - 28/07/2021, 13:22 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan jenis varian baru virus corona di Indonesia yaitu varian Delta Plus.

Eijkman menyebut varian Delta Plus atau  B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

"Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2021).

Mengutip Reuters, varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.

Baca juga: Kemenkes Sebut Semua Vaksin Covid-19 Efektif Lawan Varian Delta

Akan tetapi, bedanya pada varian Delta Plus memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yaitu protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

"WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian perhatian lainnya dengan mutasi tambahan," demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Reuters.

Ahli Virologi di India Shahid Jameel mengatakan K417N diketahui mengurangi efektivitas campuran antibodi monoklonal terapeutik.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Cegah Risiko Dirawat di RS Akibat Varian Delta

Pada situs National Geographic, posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel—termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan "tertutup" menjadi "terbuka" untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Mutasi K417N juga ditemukan pada varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil dan pada beberapa sampel varian Alpha yang pertama kali di Inggris.

Baca juga: Jawa dan Bali Catat 818 Kasus Varian Baru, Delta Terbanyak Ditemukan

Dalam Medical News Today  menyebut bahwa Badan pemerintah Inggris atau PHE pada pada 11 Juni menyatakan varian Delta Plus termasuk sebagai "varian perhatian". Dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.

Sejak itu, 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus SARS-COV-2. Di antaranya Inggris (36), Kanada (1), India (8).

Kemudian Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22) , Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), dan Amerika Serikat (83).

Baca juga: Satgas Sebut Penurunan Testing Disebabkan Meluasnya Varian Delta

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com