Kekhawatiran Delta Plus
Menurut badan pengurutan genom Covid-19 Pemerintah India dalam CNN Health, varian Delta Plus menunjukkan beberapa sifat yang mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.
Beberapa ilmuwan juga khawatir bahwa mutasi tersebut, ditambah dengan fitur lain dari varian Delta, dapat membuat varian Delta Plus lebih menular.
Meski begitu, WHO mengatakan, untuk saat ini varian Delta Plus bukan sebagai varian yang umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan Delta.
"Untuk saat ini, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya mencakup sebagian kecil dari urutan Delta. Varian Delta dan varian perhatian lainnya yang beredar tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi karena telah menunjukkan peningkatan penularan," kata WHO.
Baca juga: Luhut: Tak Ada Negara di Dunia yang Sudah Bisa Atasi Varian Delta
Mutasi ini, bagaimana pun, juga hadir dalam beberapa varian lain, jadi kemungkinan bukan sumber kekhawatiran baru.
“Delta plus mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang sebelumnya terinfeksi sebelumnya selama pandemi atau yang lemah atau tidak lengkap kekebalan vaksin,” kata ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana pada BBC.
Varian Delta Plus, kata Jeremy, berdasarkan catatannya tidak jauh berbeda dengan varian Delta.
Baca juga: UPDATE : Varian Baru di DKI Jakarta Capai 339 Kasus, Delta Capai 288
Efektivitas vaksin
Saat ini studi berlangsung di global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap varian Delta Plus.
Di India, studi untuk menguji efektivitas vaksin terhadap varian Delta Plus juga sedang dilakukan.
Dewan Penelitian Medis India menyatakan bahwa hasilnya akan siap dalam beberapa hari mendatang.
Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang jelas dari varian Delta plus yang menginfeksi orang yang telah menerima vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.