Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tidak Boleh Mengimpor-impor, kalau Bisa Produksi Sendiri

Kompas.com - 22/07/2021, 17:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, belanja pemerintah di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) masih rendah dibandingkan produk impor.

Luhut meminta agar kegiatan impor dikurangi apabila barang tersebut dapat diproduksi di dalam negeri.

“Jadi tidak boleh kita mengimpor-impor, padahal kita bisa produksi sendiri,” kata Luhut di konferensi pers virtual “Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan”, Kamis (22/7/2021).

“Jadi harus dibasmi orang-orang yang masih bermain-main di sini, khususnya untuk produk TIK yang masih rendah jika dibandingkan dengan produk impor,” imbuh dia.

Baca juga: Merasa Tak Bisa Harapkan Pasokan dari Pulau Jawa, Kalbar Impor Oksigen dari Malaysia

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan, untuk bidang pendidikan, pemerintah menargetkan pengadaan barang pemerintah di bidang TIK senilai Rp 17 triliun.

Menurut dia, target tersebut merupakan target anggaran yang harus dicapai hingga tahun 2024.

“Kita targetkan sebesar Rp 17 triliun sampai 2024, selama 4 tahun ke depan kita akan belanjakan segitu banyak,” ucap dia.

Ia menyebutkan, proyeksi pengadaan TIK dalam negeri yang dimaksud berupa laptop, akses point, konektor, LCD, hingga proyektor.

“Kita berharap semakin banyak yang akan diproduksi dalam negeri sejalan dengan dana yang Kemendikbud Ristek punya,” kata dia.

Luhut mengatakan, hingga saat ini terdapat 6 produsen laptop dalam negeri dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 25 persen dan telah memenuhi kebutuhan pengadaan Kemendikbud Ristek dan Pemerintah Daerah di tahun 2021.

Baca juga: Impor pada Juni 2021 Mencapai 17,23 Miliar Dollar AS, Terbesar dari China

“Kesiapan produksi laptop dalam negeri adalah 351.000 unit pada September 2021 dan total sebanyak 718.100 unit pada November 2021,” imbuh dia.

Menurut Selain itu, Luhut juga mengatakan, pemerintah telah menyediakan fasilitas sertifikasi TKDN gratis menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 112 miliar bagi produk dengan proyeksi nilai TKDN diatas 25 persen, dengan maksimal 8 jenis produk per industri.

“Bangga buatan Indonesia ini penting di mana pemerintah berkomitmen untuk mendorong investasi peralatan TIK guna memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui skema intensif,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com