Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia Gandeng Australia Kembangkan Kerja Sama Perikanan Budi Daya

Kompas.com - 13/07/2021, 21:08 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Sjarief Widjaja menyatakan Indonesia dan Australia memiliki hubungan saling menguntungkan.

Hubungan saling menguntungkan itu, kata dia, dituangkan dalam beberapa kerja sama  sejumlah lembaga penelitian dari masing-masing negara.

Atas dasar itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) bersama Australian Center for International Agriculture Research (ACIAR) menggelar simposium virtual bertajuk “The Role of Research in Problem Solving to Support Aquaculture Industry Development" dari Senin (12/7/2021) hingga Kamis (15/7/2021).

Simposium tersebut merupakan bagian dari program ACIAR FIS/2016/130 Accelerating the Development of Finfish Mariculture in Cambodia through South-South Research Cooperation with Indonesia dan ACIAR Project FIS/2018/115 - Evaluating Processes and Outcomes in South-South Research Collaboration.

Dalam simposium itu, Sjarief Widjaja menyampaikan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mencetuskan tiga program prioritas yang dicanangkan teraksana pada 2021-2024.

Baca juga: KKP: Benih Lobster Boleh Ditangkap tetapi Hanya untuk Riset

Pertama adalah program penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

Kedua, program pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor. Lalu ketiga, yakni pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

Ia mengungkapkan, Indonesia sangat menghargai dukungan dari pemerintah Australia melalui ACIAR. Menurutnya, lembaga ini sangat mendukung kegiatan penelitian subsektor budi daya, sebagaimana program prioritas KKP saat ini.

“Kami menyambut baik terselenggaranya simposium untuk mendukung pembangunan berkelanjutan perikanan budi daya di kawasan Asia-Pasifik,” tambahnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: KKP Siapkan Skema Klaim Kerugian Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat

Sjarief pun berharap bahwa hasil dari simposium virtual tersebut dapat memberikan kontribusi berarti yang dapat berguna sebagai daya ungkit pengembangan akuakultur.

Output dari kegiatan simposium virtual ini adalah penerbitan monograf berisi extended abstracts dari keseluruhan presentasi,” ungkapnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Australian Center for International Agriculture Research (ACIAR) resmi menggelar simposium virtual bertajuk ?The Role of Research in Problem Solving to Support Aquaculture Industry Development yang digelar pada Senin (12/7/2021) hingga Kamis (15/7/2021).DOK. Humas BRSDM KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Australian Center for International Agriculture Research (ACIAR) resmi menggelar simposium virtual bertajuk ?The Role of Research in Problem Solving to Support Aquaculture Industry Development yang digelar pada Senin (12/7/2021) hingga Kamis (15/7/2021).

Sebagai informasi, dalam simposium itu, ada 19 judul makalah yang dimasukkan, dengan cakupan aspek budi daya transfer capacity building.

Komoditas yang akan dibahas dalam simposium tersebut adalah ikan baronang yang menjadi objek penelitian di Australia dan Indonesia. Lalu Kakap Putih dan Kerapu yang menjadi objek penelitian di Kamboja dan Indonesia.

Sementara itu, untuk aspek budi daya perikanan, simposium virtual akan membahas tentang pembenihan, pembesaran, nutrisi, penyakit, pakan alami, serta lingkungan.

Baca juga: KKP Buka Formasi CPNS 2021 Lulusan SUPM/SMA/SMK, Cek Infonya di Sini

Sedangkan untuk aspek budidaya perikanan yang akan didiskusikan terkait pembenihan, pembesaran, nutrisi, penyakit, pakan alami serta lingkungan.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com