Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Melonjak, Luhut Minta TNI Buka RS-RS Lapangan

Kompas.com - 13/07/2021, 09:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjiatan mengaku telah meminta TNI membuka rumah sakit lapangan di berbagai daerah untuk perawatan pasien Covid-19.

Hal itu merespons tingginya lonjakan kebutuhan akan rumah sakit akibat ledakan kasus virus corona beberapa waktu belakangan.

"Kami sudah minta juga supaya TNI membuka RS-RS lapangan. Sehingga sejumlah RS ini, untuk ICU khususnya, akan makin banyak terpenuhi, sehingga mengurangi kesulitan untuk dapat tempat tidur," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (12/7/2021).

Bersamaan dengan itu, sejumlah bangunan dikonversi menjadi rumah sakit darurat Covid-19, seperti Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur.

Pemerintah juga mengonversi Rumah Susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan serta Rumah Susun Nagrak di Jakarta Utara sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Langkah-langkah tersebut, kata Luhut, merupakan bagian dari skenario terburuk Covid-19.

Baca juga: Luhut Akui Worst Case Scenario Lonjakan Covid-19 Telah Dijalankan

"Penambahan tempat tidur di Jakarta dengan worst case scenario saya kira berjalan terus. Dan juga di Jawa Barat, Bandung, di Semarang, sampai di Jawa Timur dan Bali," ujarnya.

Selain tempat tidur, pemerintah juga berupaya memenuhi kebutuhan akan obat-obatan. Luhut mengatakan, RI berencana memproduksi sendiri remdesivir dan actemra lantaran stok dalam negeri belum mencukupi.

Tak hanya itu, mulai Rabu besok pemerintah bakal membagikan 300.000 paket obat untuk pasien Covid-19. Paket obat ini ditargetkan menjangkau 210.000 pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan selama beberapa bulan ke depan.

"Yaitu OTG 10 persen paket, untuk demam dan anosmia 60 persen, dan paket tiga demam, dan batuk 30 persen," ujar Luhut.

Luhut juga memastikan persoalan kekurangan stok oksigen akan selesai pada pekan ini. Pemerintah tengah mengupayakan impor 40.000 ton oksigen liquid dan 50.000 oksigen konsentrator.

Lebih lanjut, pemerintah akan mulai membagikan bantuan beras senilai 5 kilogram dan 10 kilogram pada pekan ini.

Program vaksinasi Covid-19 juga terus dipercepat hingga ke daerah-daerah pinggiran kota.

Baca juga: Saat Vaksinasi Covid-19 Berbayar Didesak Dibatalkan, Tak Cukup Ditunda

"Saya pikir dengan pelaksanaan vaksinasi, kemudian PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) jalan secara bersamaan, obat dan oksigen, kemudian tempat tidur, saya melihat dalam 4-5 hari ke depan kita situasinya akan membaik," kata Luhut.

Untuk diketahui, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Hal itu menyebabkan angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) melonjak tinggi.

Data yang dihimpun pemerintah Senin (12/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 40.427 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam.

Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak awal pandemi terjadi di Tanah Air.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.567.630 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com