Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positivity Rate Tinggi, Epidemiolog Sebut Kasus Covid-19 Indonesia bak Hujan Badai

Kompas.com - 09/07/2021, 19:06 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengibaratkan kasus Covid-19 di Indonesia bak hujan badai.

Hal ini dikarenakan positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus Corona di Indonesia sangat tinggi.

"Dengan positivity rate kita yang tinggi, di atas 10 persen itu artinya ini lagi hujan badai di Indonesia," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 9 Juli 2021, ada sebanyak 153.608 spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir. Jumlah tersebut berasal dari 142.005 orang.

Baca juga: UPDATE: 219.915 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 39,28 Persen

Sebanyak 86.041 orang di antaranya diperiksa menggunakan real time swab test tes polymerase chain reaction alias PCR dan 488 menggunakan tes cepat molekuler (TCM). Kemudian, 55.476 orang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.

Hasilnya, sebanyak 38.124 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 33.683 hasil swab PCR, 303 dari TCM, dan 4.138 dari antigen.

Dari data tersebut, maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian di Indonesia adalah 26,85 persen.

Baca juga: UPDATE 9 Juli: Ada 367.733 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Namun jika hasil positif dari tes antigen tidak disertakan, hanya menghitung dari hasil swab PCR dan TCM, maka positivity rate di Indonesia menunjukan angka lebih tinggi yakni mencapai 39,28 persen.

Jumlah tersebut masih jauh dari ambang batas minimal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu 5 persen. 

Dengan kondisi seperti itu, Dicky menyarankan agar masyarakat benar-benar melindungi diri dengan tidak keluar rumah. 

"Jangan ada pertemuan. Jangan ada pergerakan. Kalau namanya hujan badai itu apa kita mau jalan dan pergi? Masuk bunker, itu yang harus dilakukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com