Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Diizinkan Untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Bagaimana dengan Vaksin Pfizer?

Kompas.com - 29/06/2021, 15:21 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun akan segera dimulai dalam waktu dekat.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut.

"Waktunya secepat mungkin, tapi kita sudah siapkan teknis pelaksanaannya," kata Nadia saat dihubungi, Selasa (29/6/2021).

Lantas, jenis vaksin Covid-19 apa yang akan diberikan untuk anak?

Nadia mengatakan, hingga saat ini, izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun baru diberikan kepada vaksin Sinovac.

Ia berharap vaksinasi Covid-19 ini dapat memberikan perlindungan terhadap anak agar terhindar dari penularan virus corona.

"Kita sudah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk bisa memberikan vaksinasi dengan menggunakan vaksin Sinovac, Coronavac Bio Farma untuk usia 12-17 tahun," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Selasa.

Baca juga: Meski Pandemi Covid-19, Wapres Pastikan Pelayanan Gizi dan Kesehatan Anak-Ibu Hamil Tak Terhenti

Nadia juga mengatakan, meski Kemenkes sempat membuka opsi penggunaan vaksin Pfizer untuk anak, namun hingga kini izin penggunaan darurat baru diberikan kepada vaksin Sinovac. Sehingga, pemerintah belum menggunakan Pfizer dalam vaksinasi anak.

"Izin penggunaan darurat pada vaksin Pfizer pada anak-anak sampai saat ini belum ada," ujar Nadia.

Kendati demikian, Nadia mengatakan, tak menutup kemungkinan dalam perkembangannya vaksin Pfizer diizinkan untuk diberikan kepada anak.

"Masih perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk pelaksanaan teknis vaksinasi pada anak-anak ini," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun telah direkomendasikan oleh BPOM.

Informasi ini diunggah ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono di akun Twitter-nya. Pandu pun membenarkan bahwa informasi itu didapatnya dari BPOM.

"Benar," kata Pandu kepada Kompas.com, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: 5 Pertimbangan Pemberian Vaksin Covid-19 bagi Anak 12-17 Tahun

Kompas.com telah meminta konfirmasi terkait hal ini kepada BPOM, tetapi belum ada respons.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com