JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, gangguan keamanan seperti hadirnya kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua memang menjadi ancaman khusus bagi provinsi tersebut.
Namun, menurut Argo, aksi kekerasan KKB tidak terjadi di semua wilayah di Papua.
"Tidak semua wilayah di Papua terjadi kekerasan bersenjata, hanya di beberapa kabupaten antara lain Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga dan Mimika," kata Argo dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: PPATK Laporkan 80 Transaksi Mencurigakan Terkait APBD dan Dana Otsus Papua
Ia pun mengatakan, ada empat faktor yang menjadi akar permasalahan keamanan di Papua.
Faktor-faktor itu adalah politik kolonialisme, ekonomi dan kesejahteraan, sosio kultural, serta ideologis dan nasionalisme.
Argo menyatakan, Papua merupakan tanah yang kaya. Namun, indeks pembangunan manusia (IPM) di provinsi tersebut masih rendah.
"Papua mempunyai wilayah yang cukup luas, karakterisnik unik dan memiliki kekayaan alam melimpah. Namun, IPM Provinsi Papua adalah yang paling rendah di Indonesia," ujar dia.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Anggota Jaringan Pemasok Senjata dan Amunisi untuk KKB
Menurut Argo, hingga saat ini, berbagai persoalan yang belum tuntas di Papua, yaitu internalisasi nilai-nilai Pancasila serta pemenuhan hak-hak dasar masyarakat di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
"Sejak Papua kembali kepada pangkuan Ibu Pertiwi tahun 1963, proses internalisasi nilai-nilai Pancasila belum tuntas, ditambah adanya akumulasi kekecewaan masyarakat Papua atas terbatasnya pelayanan dalam bidang ekonomi, kesejahteraan, dan pendidikan," kata dia.
Baca juga: Satu Anggota KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Ditangkap, Pernah Terlibat Penembakan Polsek Tembagapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.