Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Mayoritas Obat di Dunia Diproduksi China, Luhut: Jangan Marah-marah Terus

Kompas.com - 15/06/2021, 14:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, lebih dari separuh obat-obatan yang beredar di dunia diproduksi oleh China.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tak terus-menerus meluapkan amarah ke Negeri Tirai Bambu itu.

"Kita jangan juga marah-marah terus sama China itu. Ternyata 2/3 obat-obat dunia itu diproduksi di China," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Selasa (15/6/2021).

Menurut Luhut, banyak yang berpandangan bahwa obat-obatan yang diproduksi China kualitas kelas 2. Padahal, produk itu justru masuk kategori high end atau kelas atas.

"Yang namanya MIT (Massachussets Institute of Technology), namanya Harvard, segala macem itu mesannya juga ke China," ujarnya.

Kendati demikian, Luhut memastikan bahwa hubungan Indonesia dengan China sangat baik. Hal itu dimanfaatkan pemerintah untuk terus mendorong masuknya investasi dari China.

Baca juga: Kesalnya Luhut, Tahu Impor Alat Kesehatan Masih Tinggi

Pemerintah juga terus mengupayakan transfer teknologi hingga bahan baku obat yang berasal dari China.

Kondisi demikian, kata Luhut, memudahkan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Sehingga kalau ada lockdown di beberapa negara seperti yang terjadi waktu India lockdown, kita tidak ada masalah dengan Paracetamol yang kita belum ada produksi. Sekarang alhamdulillah kita sudah mulai produksi," kata dia.

Meski begitu, Luhut ingin agar Indonesia meningkatkan produksi obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri.

Ia menyebut, impor alat kesehatan pada tahun anggaran 2021 mencapai 5 kali lipat dibandingkan produk dalam negeri. Angkanya mencapai Rp 12,5 triliun.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Usai Lebaran, Luhut: Ini Kesalahan Kita Ramai-ramai

Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan peningkatan penggunaan alat-alat kesehatan buatan negeri dengan cara memperbanyak produsennya.

Untuk itu, presiden ingin lebih banyak lagi investor yang masuk ke Tanah Air.

"Ayo kita semua kompak dalam keadaan emergency sekarang, supaya produk-produk kesehatan kita, alat-alat kesehatan kita, obat-obat untuk kesehatan kita semua bisa kita lakukan dalam negeri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com