Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Masyarakat, Menkes: Protokol Kesehatan Harus Dijalankan Disiplin

Kompas.com - 14/06/2021, 18:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, protokol kesehatan harus diterapkan masyarakat secara disiplin, terutama implementasinya di lapangan. 

"Bahwa protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin sesuai dengan aturan PPKM mikro yang sudah ada. Peraturannya memang banyak, sudah ada baik untuk daerah merah, oranye, kuning, tetapi implementasi di lapangannya yang perlu disiplinkan," ujar Budi dalam keterangan pers secara virtual usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan Menko Perekonomian, Senin (14/6/2021).

Budi mengatakan, disiplin protokol kesehatan sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. Apalagi, saat ini banyak klaster keluarga yang disebabkan sejumlah kegiatan seperti mudik Lebaran, pariwisata, dan aktivitas makan bersama.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Protokol Kesehatan Saat Makan Bersama Diperketat

Dalam kesempatan yang sama, Budi juga mengungkapkan, varian baru virus corona dari India atau varian B.1.617 banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.

Bahkan, Budi menyebut varian itu kini mendominasi di ketiga daerah.

Perkembangan terbaru ini telah dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin.

Menurut dia, penularan dari varian mutasi ganda India itu terjadi lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan.

Oleh karena itu, kondisi ini perlu benar-benar diperhatikan dan ditangani dengan dua langkah khusus, yakni memperketat penerapan protokol kesehatan di lapangan dan mempercepat vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Tersisa Satu Tempat Tidur Hemodialisis untuk Pasien Covid-19 di Jakarta

Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 sejak Minggu (13/6/2021) hingga Senin (14/6/2021) bertambah sebanyak 8.189 orang.

Dengan demikian, total pasien yang terjangkit Covid-19 kini tercatat ada 1.919.547 orang.

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 6.143 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 kini ada 1.751.234 orang.

Kendati demikian, jumlah pasien meningga dunia juga bertambah 237 orang menjadi 53.116 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com