Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Ada Apa dengan Puan Maharani di Manado?

Kompas.com - 14/06/2021, 06:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JUDUL tulisan ini mirip dengan judul sebuah berita dari sebuah media online iNewsSulut.id, Minggu 13 Juni 2021. Judul berita yang muncul di Manado itu berbunyi Puan Maharani Kunjungi Sulut Beberapa Hari, Ada Apa?

Baca juga: Puan: Kita Bukan hanya Ingin PDI-P Menang Pemilu, Lebih dari Itu

Tapi sebelum bicara soal kunjungan Ketau DPR dan salah satu Ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Puan Maharani di Manado tiga hari dua malam (Sabtu 5 Juni sampai 7 Juni 2021), saya cerita hal lain yang berkaitan dengan itu.

Pada 4 Agustus 2020 lalu saya membuat tulisan berjudul Yth Bapak Presiden - Pesan untuk Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan. Judul tulisan saya ini mengambil dari judul buku yang diterbitkan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerjasama dengan Rumah Kebangsaan. Cetakan awal buku ini Juni 2014.

Pengantar buku cetakan pertama ditulis oleh Teten Masduki, pelaksana harian Rumah Kebangsaan. Menurut Teten, kumpulan tulisan dalam buku ini ditujukan kepada presiden yang terpilih dalam pemilihan presiden 2014.

Pertemuan di Jalan Jenggala

Satu bulan kemudian, yakni hari Selasa, 1 September 2020 saya diundang menghadiri pertemuan di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru Jakarta. Beberapa yang hadir dalam pertemuan ini adalah penulis dari artikel dalam buku tersebut.

Koordinator pertemuan itu secara sekilas mengomentari tulisan saya yang mengutip beberapa artikel dari buku itu. Sementara itu salah seorang peserta pertemuan minta saya jangan menuliskan ucapannya dalam pertemuan tersebut.

Tapi seorang peserta lainnya minta saya untuk menuliskan tentang pertemuan itu. Ada juga yang minta saya menulis, tapi setelah pertemuan berikutnya.

Maka pada Jumat, 22 Oktober 2020, diadakan lagi pertemuan yang sama, beberapa adalah mereka yang hadir sebulan sebelumnya di meja dan tempat yang sama.

Hal menarik yang dilontarkan dalam pertemuan pertama adalah informasi sejumlah tokoh pemerintah yang telah bersiap-siap untuk maju ke pemilihan presiden 2024. Dikatakan, mereka yang akan maju Pilpres 2024 sudah membentuk tim untuk sosialisasi.

Saat pertemuan itu berlangsung beberapa lembaga survei telah melontarkan hasil survei para calon presiden untuk pilpres 2024.

Ganjar Pranowo, salah satu yang masuk dalam bursa capres 2024 menurut beberapa lembaga survei saat itu, juga dibahas dalam pertemuan. Tapi Puan Maharani tidak masuk dalam bursa dan tidak disinggung dalam pertemuan Jenggala tersebut.

Baca juga: Membandingkan Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dari Berbagai Lembaga Survei

Salah seorang dari peserta pertemuan di Jalan Jenggala itu mengatakan, walaupun beberapa lembaga survei menyebut Ganjar Pranowo punya angka prosentase tinggi, tapi gubernur Jawa Tengah itu akan sulit mendapat pengakuan atau restu dari sejumlah pimpinan PDI Perjuangan.

Memasuki tahun 2021 hingga saat ini, sudah banyak nama yang masuk bursa capres 2024. Dari berapa pertemuan-pertemuan sejumlah partai politik telah memuncul berita nama capres dari kalangan mereka (parpol) sendiri.

Sebut saja, Airlangga Hartato sebagai capres dari Golongan Karya (Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), Soetrisno Bachir (Partai Amanat Nasional), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat dan seterusnya.

Sementara itu nama Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masuk dalam bursa capres yang dikaitkan dengan sejumlah partai lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com