Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Akademis Ibas, Putra SBY yang Bergelar Doktor dari IPB

Kompas.com - 11/06/2021, 12:23 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, baru saja meraih gelar doktor manajemen bisnis dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Gelar tersebut berhasil diraihnya usai menjalani sidang promosi doktor secara terbuka dan virtual pada Kamis (10/06/2021).

Putra kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 4,0.

Baca juga: Saat Pariwisata Labuan Bajo Antar Ibas Raih Gelar Doktor IPB

Dalam sidang promosi yang digelar secara virtual, Ibas memaparkan karya ilmiahnya berjudul "Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif".

Ibas menggunakan latar belakang penelitian yaitu destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Dilansir dari situs pribadinya, sebelum meraih gelar doktor, pada 2005, Ibas meraih gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce dari Curtin University, Perth, Australia.

Kemudian Adik dari Agus Harimurti Yudhoyoni ini melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. 

Pada tahun 2007, Ibas memperoleh gelar Master of Science in International Political Economic.

Baca juga: Sidang Promosi Doktor, Disertasi Ibas Ungkap Kawasan Pariwisata Labuan Bajo yang Belum Sejahtera

Dia meraih gelar masternya dengan spesialisasi Ekonomi Politik Indonesia Internasional dan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia's Economy: Attempts to Solve the The Twin- Critical-Economic Problems and to Build Foundation for Future Economic Development".

Nama Ibas mulai dikenal masyarakat luas pada 2009. Saat itu, ia berkecimpung dalam perpolitikan Indonesia dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Pemilihan VII Jawa Timur, mewakili 5 daerah: Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.

Ibas terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan April 2009 dengan perolehan suara tertinggi se-Indonesia: 327.097 suara.

Baca juga: Raih Gelar Doktor di IPB, Ibas: Memo, I Wish You Were Here...

Sebagai anggota DPR RI, ia ditunjuk sebagai anggota Badan Anggaran dan Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, dan informasi dan komunikasi.

Ibas juga aktif sebagai politisi Partai Demokrat. Kariernya di Partai Demokrat diawali sebagai Ketua Departemen Kaderisasi.

Setelah Kongres II Partai Demokrat di bulan Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Penunjukan tersebut menjadikannya sebagai Sekretaris Jenderal partai politik termuda di Indonesia.

Ia juga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga periode 2010-2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com