JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa kasus Covis-19 di sejumlah kabupaten/kota melonjak signifikan. Lonjakan itu terjadi pasca libur Idul Fitri 2021 lalu.
"Perlu diwaspadai bahwa kenaikan di beberapa kabupaten/kota terjadi secara signifikan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/6/2021).
Menurut Wiku, setidaknya ada 25 kabupaten/kota yang menjadi penyumbang terbesar angka kasus Covid-19 nasional. Ke-25 wilayah itu tersebar di berbagai provinsi.
Di Jawa Tengah, kasus Covid-19 dikontribusikan oleh Kudus yang naik 7.594 persen, Jepara naik 685 persen, Sragen naik 338 persen, Kota Semarang naik 193 persen, dan Kabupaten Semarang naik 94 persen.
Baca juga: UPDATE 9 Juni: Tambah 7.725 Orang, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.877.050
Lalu di Kepulauan Riau kasus virus corona disumbangkan oleh Kota Batam yang naik 257 persen, Karimun naik 116 persen, Natuna naik 100 persen, Bintan naik 81 persen, dan Kota Tanjungpinang naik 13 persen.
Kemudian, kenaikan kasus Covid-19 di Sumatera Barat dikontribusikan oleh Pasaman Barat sebesar 157 persen, Agam naik 151 persen, Solok naik 128 persen, Dharmasraya naik 125 persen, dan Kota Padang naik 75 persen.
Berikutnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta dikontribusikan Jakarta Selatan naik 92 persen, Jakarta Timur naik 67 persen, Jakarta Pusat naik 57 persen, Jakarta Utara naik 43 persen, dan Jakarta Barat naik 42 persen.
Sedangkan kasus Covid-19 di Jawa Barat dikontribusikan oleh Ciamis yang naik 700 persen, Bandung naik 261 persen, Cianjur naik 188 persen, Karawang naik 152 persen, dan Cirebon naik 115 persen.
Dengan adanya data ini, Wiku meminta penanganan kasus Covid-19 di daerah ditingkatkan. Ia tidak ingin ada kepala daerah yang lambat menangani pandemi sehingga situasi menjadi kritis.
"Dengan kenaikan yang sangat signifikan bahkan di atas 100 persen hal ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak menjadi permasalahan yang berkepanjangan dan memperparah kenaikan kasus secara nasional," ujarnya.
Secara nasional, lonjakan kasus virus corona yang terjadi hingga saat ini atau 3 minggu pasca Idul Fitri sebesar 53,4 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang angkanya mencapai 80,5 persen.
Kenaikan kasus Covid-19 usai Lebaran 2021 disumbangkan oleh Jawa Tengah yang naik 120 persen, Kepulauan Riau naik 82 persen, Sumatera Barat naik 74 persen, DKI Jakarta naik 63 persen, dan Jawa Barat naik 23 persen.
Baca juga: Satgas Covid-19: Sekolah Tatap Muka Tak Boleh Lebih dari 2 Kali Seminggu
Menurut Wiku, kenaikan kasus Covid-19 di tingkat provinsi pasca Lebaran 2020 dapat mencapai 500 persen. Sementara, di tahun ini kenaikan paling tinggi hanya 120 persen.
Namun demikian, ia meminta para kepala daerah tetap waspada, apalagi menghadapi lonjakan kasus yang ada di kabupaten/kota.
"Fokus penanganannya adalah dengan menurunkan kasus sesegera mungkin dan menekan agar tidak terjadi penularan, karena apabila di kabupaten/kota ini menurun maka kasus nasional akan menurun secara signifikan," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.