Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PKS: Tindakan Militer Israel ke Palestina Pelanggaran HAM Berat, Harus Dihentikan

Kompas.com - 17/05/2021, 12:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga sipil Palestina.

Ia menilai, tindak kekerasan itu telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) berat, dan harus dihentikan sesegera mungkin.

"Mengutuk keras aksi pendudukan dan kekerasan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina. Tindakan militer Israel ini merupakan pelanggaran HAM berat yang harus dihentikan sekarang juga," kata Netty dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

Netty meminta pemerintah Indonesia terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah di Palestina.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, harus terlibat aktif menghentikan kekerasan tersebut.

Baca juga: Kecam Agresi Israel ke Palestina, DPR: Tragedi Kemanusiaan Ini Harus Segera Diakhiri

"Terutama banyak korban yang jatuh merupakan warga sipil yang terdiri dari perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Selain itu, anggota Komisi IX DPR ini juga berpendapat, Indonesia harus mendorong lahirnya gerakan internasional untuk menciptakan perdamaian di Palestina.

Menurut dia, peran Indonesia sangat dinanti-nantikan dunia internasional mengingat posisinya saat ini sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Posisi sebagai anggota tidak tetap DK PBB harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggalang dukungan internasional. Jangan sampai status tersebut hanya jadi pajangan yang tidak memiliki dampak apa-apa terhadap perdamaian di dunia," tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa konstitusi telah mengamanatkan kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Oleh karena itu, tambah Netty, Indonesia juga perlu melakukan tindak nyata untuk menunjukkan sikap dukungannya terhadap Palestina.

Baca juga: 42 Orang di Gaza Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Israel, Terparah dalam Sepekan Terakhir

"Bentuk dukungan pemerintah terhadap Palestina menurut saya tidak cukup hanya dengan seruan dan kutukan, tapi harus ada aksi konkret yang punya dampak signifikan," tuturnya.

Persoalan antara Palestina dan Israel, kata dia, sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan perdamaian di dunia dan bukan lagi permasalahan antar kedua negara.

Diketahui bersama, ketegangan di Yerusalem meningkat pasca terjadinya kerusuhan pada Jumat (7/5/2021) malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.

Kerusuhan ini bermula dari pengerahan polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melakukan ibadah tarawih di masjid tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia, mengutuk keras serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Jokowi bahkan mengajak semua kepala negara untuk bersama menghentikan agresi Israel terhadap warga sipil Palestina.

Baca juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Supermodel Bella Hadid Dikecam Israel

"Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menelan korban ratusan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," tegas Jokowi, dikutip dari akun Twitter @jokowi, Sabtu (15/5/2021).

Serangan Israel ke Palestina terus dilancarkan hingga kini. Tercatat setidaknya 900 orang warga Palestina di Yerusalem Timur terluka akibat bentrok dengan militer Israel pada 7 hingga 10 Mei 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com