Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Jika Semua Pasien Covid-19 Sembuh, Angka Kematian Bisa Turun

Kompas.com - 30/04/2021, 06:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui, ada stagnasi dalam persentase kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Sejak Februari 2021, persentase angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air tetap berada di angka 2,7 persen.

"Stagnasi angka kematian ini harusnya dapat diturunkan dengan tidak ada peningkatan angka kematian, atau peningkatannya tidak lebih tinggi dari tren kasus positif," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretaeiat Presiden, Kamis (29/4/2021).

"Salah satu cara yang dapat dilakukan, adalah dengan menjaga agar setiap kasus positif seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal sama sekali," kata dia.

Baca juga: Persentase Kematian akibat Covid-19 Tak Turun-turun, Mengapa?

Angka kematian didapatkan dengan membandingkan jumlah kematian sejak awal pandemi dengan jumlah kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi.

Lebih lanjut Wiku menekankan, ada enam langkah yang dapat dilakukan untuk menekan angka kematian.

"Pertama, deteksi dini kasus Covid-19 yang dapat dilakukan masyarakat berdasarkan inisiatif ataupun pemerintah yang terus menggalakkan surveilans kasus termasuk upaya kontak tracing," ujar Wiku.

Kedua, upaya manajemen klinis yang bisa dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan rujukan Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Sebut Kasus Aktif Covid-19 Single Digit, Angka Kematian di Atas Rerata Global

Ketiga, peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dengan mengkonversikan pelayanan kesehatan umum menjadi pelayanan darurat Covid-19 sesuai kebutuhan.

Keempat, meningkatkan upaya pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten dan terpoteksi dengan baik.

Baca juga: Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 Naik 29,2 Persen

Kelima, peningkatan aksesibilitas terhadap alat kesehatan dan obat obatan melalui pemerintah.

"Hal ini untuk menjamin bahwa setiap masyarakat mendapat akses obat yang terjangkau serta mendapat fasilitas pendukung sesuai tingkatan penyakitnya yaitu tanpa gejala, gejala sedang, ringan atau kritis," tutur Wiku.

Keenam, upaya vaksinasi yang dapat dilakukan pemerintah menyusun prioritas vaksinasi berdasarkan analisis risiko yang cermat dan presisi.

"Dapat disimpulkan bahwa berbagai upaya menekan angka kematian melingkupi, upaya mencegah terjadinya penularan maupun pencegahan terhadap infeksi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com