Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sita Tyasutami: Pentingnya Kesehatan Mental Perempuan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Kompas.com - 27/04/2021, 20:47 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perempuan ini aktif mendedikasikan dirinya pada dunia seni tari dan pertunjukan.

Pada awal Maret 2020, ia bersama kakak dan ibu kandungnya mesti merasakan pengalaman yang paling tidak terlupakan, menjadi pasien Covid-19 pertama di Indonesia.

Dalam perjalanannya menyembuhkan diri dari Covid-19 saat itu, Sita Tyasutami akhirnya menyadari satu hal, selain perawatan medis, kesehatan mental merupakan kunci utama sembuh dari virus yang masih terus tersebar di seluruh dunia itu.

“Kita dulu mikirnya Covid-19 itu hanya menyerang kesehatan fisik, tapi tanpa kita sadari dia juga menyerang kesehatan mental kita. Itu juga terjadi di aku dulu, dalam proses perawatan di rumah sakit," cerita Sita pada Kompas.com, Kamis (22/4/2021).

"Sebenarnya gejala-gejala Covid-19 itu sudah mulai hilang. Tapi karena dihujat netizen dan mentalku kacau, aku nangis berhari-hari dan semua gejala itu balik lagi. Di situ aku sadar bahwa menjaga mental health saat menghadapi Covid-19 itu penting banget,” sambung anak kedua dari dua bersaudara ini.

Baca juga: [EKSKLUSIF] Kisah Pasien 01 Covid-19 Dirawat di Ruang Isolasi 13 Hari, Diberi Jamu Saat Sembuh

Ia menceritakan, hingga satu tahun setelah dinyatakan sembuh, masih ada saja netizen yang menghujat Sita melalui media sosial.

Sampai-sampai timbul dalam hatinya jika ia seorang laki-laki, hujatan tersebut tidak akan ia rasakan sampai seberat dan selama ini.

"Sampai sekarang masih ada saja hujatan (netizen) yang bias gender banget, mulai dari bawa-bawa politik, agama, hingga seksualitas aku. Memang itu berat sekali, aku bohong kalau bilang aku kuat 100 persen menghadapinya,” kata Sita.

Sita kemudian menyadari bahwa dirinya harus bangkit memulihkan kondisi mentalnya. Ia tak ingin hujatan dari netizen membuat kondisi kesehatan mentalnya terus menerus terganggu.

"Apa yang membuat aku kuat, ya aku adalah perempuan yang dihujat dengan berbagai macam ungkapan. Aku harus nunjukin bahwa aku kuat,” ucap Sita.

"Bukan membandingkan dengan laki-laki ya, tapi orang selalu menganggap perempuan itu emosional dan sensitif. Justru sisi feminim itulah yang membuat aku kuat. Semakin aku dihujat, aku semakin ingin menunjukan bahwa aku bisa. Kita harus tunjukin kalau perempuan itu kuat,” papar dia.

Baca juga: VIDEO: Cerita Pasien 01 Covid-19 Sita Tyasutami soal Penyakit dan Stigma yang Dialaminya

Sita menyebut, untuk para perempuan menjaga kesehatan mental untuk saat pandemi Covid-19 penting dilakukan, terutama untuk mereka yang sudah berkeluarga.

Penyebabnya, ada banyak rutinitas yang berubah sejak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan berbagai aktivitas sosial masyarakat. Perubahan itu dinilai Sita paling berimbas pada perempuan.

“Ya karena budaya kita masih patriarki, perempuan itu seperti harus mengurus semua urusan di rumah. Ngurusin anak, suami, masak, dan beres-beres. Sekarang di situasi pandemi, yang biasanya suami kerja, anak sekolah, jadi perempuan punya banyak waktu luang di rumah, tiba-tiba semua tertumpuk jadi satu di rumah,” ungkap Tyas.

Peran ganda yang harus dijalani perempuan yang sudah berkeluarga menurut Sita adalah, perempuan yang bekerja sekaligus harus mengurusi kebutuhan rumah tangga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com