Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Cegah Terorisme di Kalangan Anak Muda Perlu Perhatian Semua Pihak

Kompas.com - 11/04/2021, 09:36 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ali M Abdillah mengatakan, semua pihak harus memberikan perhatian serius terkait perlawanan infiltrasi terorisme di kalangan anak muda. 

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar langkah antisipasi bisa dilakukan.

Sebab, kata dia, jaringan teroris saat ini sudah memanfaatkan organisasi yang ada di sekolah, salah satunya organisasi kerohanian.

"Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak agar langkah antisipatif dapat dilakukan. Orangtua harus mengawasi betul, karena jaringan teroris ini dapat memanfaatkan organisasi kerohanian sekolah sebagai pintu masuk doktrinasi terhadap anti negara, anti pemerintah,” ujar Ali dikutip dari Antara, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Kontras Kritik Wacana Pelabelan KKB di Papua sebagai Organisasi Terorisme

Ali mengatakan, kalangan anak muda yang sudah terpapar radikalisme terlihat jelas dari pelaku teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri.

Kedua teror itu, kata dia, dilakukan oleh mereka yang relatif masih berusia muda.

“Ketika anak sudah masuk ke jaringan mereka (kelompok radikal) dan diberikan doktrin sesuai kepentingan mereka, maka ini akan menjadi amunisi yang suatu saat bisa meledak. Ini yang harus diwaspadai bersama,” kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, antisipasi terhadap paham teror tersebut harus dilakukan di sekolah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), dan seluruh masyarakat harus memberikan perhatian kepada para anak muda tersebut.

"Harus diawasi paham radikal tersebut agar tidak masuk di lingkungan sekolah," kata Ali.

Selain itu, Ali juga menyoroti pengendalian dan pengawasan pengajian melalui media sosial.

Sebab tak sedikit, mereka yang terpapar radikalisme juga berasal dari asupan media sosial yang menyesatkan.

Baca juga: Jokowi: Terorisme Lahir dari Cara Pandang yang Keliru, Bertentangan dengan Nilai Agama

"Apalagi ketika mengajarkan ajaran yang tidak sejalan dengan corak keragaman di Indonesia maka pemerintah harus lebih tegas. Termasuk peranan orangtua sangat penting untuk memantau anak-anaknya," terang Ali.

Ali mengatakan, anak-anak saat ini sudah menjadi incaran kelompok radikal dan diincar melalui pintu-pintu seperti sekolah.

Kelompok teroris tersebut, kata Ali, melakukan perekrutan dan cuci otak terhadap generasi muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com