JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap, 68 orang meninggal dunia dan 70 orang hilang akibat banjir bandang serta longsor yang melanda 10 kabupaten dan 1 kota di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, angka tersebut merupakan akumulasi dari semua daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdampak banjir bandang dan longsor.
"Ini akumulasi dari beberapa wilayah yang ada," kata Raditya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di NTT, BNPB Kirim Bantuan
Raditya mengatakan, 68 orang yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor ini terdiri dari 44 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, 2 orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor.
Selain itu, banjir dan longsor mengakibatkan 15 orang mengalami luka-luka, 70 orang hilang dan 2.655 jiwa terdampak.
Kemudian, banjir bandang dan longsor menimbulkan kerugian materil yaitu 25 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam, 743 unit rumah terdampak, 5 jembatan putus dan 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.
Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 1,2 Miliar untuk Korban Banjir di NTT
Raditya juga mengatakan, TNI sudah mendirikan 20 titik dapur lapangan di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Timor Timur Selatan 2 titik, Kabupaten Flores Timur 4 titik, dan Kabupaten Bima 10 titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.