Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Penanganan, DPD Minta Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana di NTT

Kompas.com - 05/04/2021, 16:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin meminta pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana terhadap wilayah yang dilanda bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, kebijakan penetapan status tanggap darurat itu dapat memudahkan proses pemulihan dan penanggulangan bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dengan bencana alam yang demikian kompleks ini, pemerintah tak perlu ragu untuk menetapkan status tanggap darurat bencana terhadap wilayah terdampak. Pilihan kebijakan darurat ini akan memungkinkan proses pemulihan secara efektif dan signifikan di tengah pandemi," kata Najamudin dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di NTT, BNPB Kirim Bantuan

Najamudin berharap, BNPB dapat mengalihkan sebagian besar sumber daya yang dimiliki untuk fokus pada penanganan bencana di NTT.

Secara spesifik, ia meminta BNPB segera memberikan bantuan sumber daya, mulai dari kebutuhan dasar hingga mengurus pengungsi.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Najamudin mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu ia menekankan, proses tanggap darurat bencana perlu dilakukan secara cepat dan tepat.

"Ini akan sangat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam menangani dampak buruk yang ditimbulkan, baik masalah penanganan pasca evakuasi, kesehatan pengungsi maupun pemulihan psikologi masyarakat yang terdampak, khususnya anak-anak," tutur dia.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 1,2 Miliar untuk Korban Banjir di NTT

Berdasarkan laporan BNPB, bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

"Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Senin.

Raditya melanjutkan, kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com