Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemerintah Susun Roadmap Pembangunan SDM Ekonomi Syariah

Kompas.com - 05/04/2021, 10:44 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun roadmap pembangunan sumber daya manusia (SDM) di sektor ekonomi syariah.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan dukungan SDM terhadap ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang juga tengah dikembangkan.

"Pemerintah menyiapkan dukungan SDM melalui penyusunan Roadmap Pembangunan SDM Unggul di Sektor Ekonomi Syariah," kata Ma'ruf saat memberi keynote speech di acara IDX Channel Sharia Fair 2021 bertajuk “Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia”, Senin (5/4/2021).

Penyusunan roadmap tersebut mencakup beberapa hal. Antara lain penyederhanaan (merger) nomenklatur program studi S1 rumpun ekonomi dan keuangan syariah.

Selanjutnya penyusunan kurikulum ekonomi syariah di semua jenjang pendidikan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Baca juga: Wapres: Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Belum Diikuti Perluasan Market Share

"Kemudian penyusunan materi edukasi dan literasi ekonomi dan keuangan syariah, serta penyusunan skema sertifikasi kompetensi guna mendukung kebutuhan SDM sektor ekonomi dan keuangan syariah," kata Ma'ruf.

Adapun penyusunan roadmap pembangunan SDM tersebut merupakan salah satu instrumen pendukung percepatan implementasi 4 fokus program pengembangan ekonomi syariah Indonesia.

Keempat program fokus itu adalah industri halal, industri keuangan, dana sosial (zakat dan wakaf), serta bisnis atau usaha berbasis syariah.

Instrumen lainnya, pemerintah melakukan pengembangan infrastruktur ekosistem syariah melalui Brand Ekonomi Syariah.

Sebelumnya, Ma'ruf juga pernah menyingung SDM ekonomi syariah di Indonesia yang belum link and match antara perguruan tinggi dengan kebutuhan industri.

Baca juga: Wapres Minta Pengurus MES Hadirkan Solusi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sebab, tidak sedikit lulusan dari pendidikan tinggi dengan program studi ekonomi dan keuangan syariah, kebanyakan tidak siap pakai karena lulusan tidak memiliki kompetensi yang sesuai.

Ia pun menilai bangsa Indonesia masih harus bekerja keras dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang keuangan dan ekonomi syariah.

Bahkan dalam Laporan Islamic Finance Development Indicator 2020, Indonesia tercatat sebagai negara terbanyak dalam penyelenggara pendidikan ekonomi dan keuangan syariah.

Sayangnya, hal tersebut tidak diikuti dengan kualitas yang memadai.

Laporan tersebut menyebut bahwa kualitas pendidikan program studi rumpun ekonomi dan keuangan syariah masih perlu diperbaiki.

Pasalnya, dari sekitar 800 program studi ekonomi dan keuangan syariah, baru sebagian kecil saja program studi yang terakreditasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com