Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Sebagian Masyarakat Masih Tak Percaya Teror, Anggap Hasil Rekayasa

Kompas.com - 04/04/2021, 15:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan, masih ada sejumlah tantangan dalam menanggulangi terorisme di Indonesia.

Salah satu tantangan terbesar bagi Polri yakni masyarakat yang tidak percaya adanya gerakan radikal atau terorisme.

"Pertama adalah gerakan radikal yang ada sebagaian masih tidak percaya, atau sebagian sengaja tidak percaya. Ini masih terjadi di masyarakat," kata Rusdi dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (4/3/2021).

Baca juga: Usai Mabes Polri Diserang, Eks Kabais TNI Minta Polisi Tak Jauh dari Masyarakat

Bahkan, menurut Rusdi, ada yang berpendapat bahwa pengeboman di Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri bukan merupakan kejadian nyata.

Anggapan-anggapan ini, kata dia, menyebabkan kebingungan di masyarakat.

"Itu rekayasa kata mereka," ujar Rusdi.

"Masih ada kelompok kelompok seperti itu yang tidak percaya dan sengaja memang membuat masyarakat jadi bingung," tuturnya.

Tantangan penanggulangan terorisme lainnya yakni sasaran kelompok teror di kalangan anak muda.

Baca juga: Mahfud MD dan BNPT Pernah Ingatkan Ancaman Teroris Milenial, Jumlahnya Ribuan

Rusdi mencontohkan, pelaku kasus terorisme di Makassar dan Mabes Polri merupakan anak muda yang lahir di era 90-an.

"Ini jelas sekali ini perlu kita antisipasi ke kelompok kelompok teror sekarang telah menyasar daripada anak-anak muda di negeri ini," ujarnya.

Untuk menghadapi tantangan ini, kata Rusdi, penting bagi kelompok-kelompok moderat untuk bersatu.

Jika tidak, maka kelompok kecil akan semakin sering membuat narasi-narasi yang menyesatkan opini publik.

"Permasalahan terorisme tidak masalah yang enteng tetapi masalah yang kompleks sehingga penyelesaiannya adalah bisa dilalui bagaimana potensi-potensi sumber daya anak bangsa ini bergerak bersama untuk sama-sama menghadapi daripada pemahamanan maupun aksi teror yang terjadi di Tanah Air," kata dia.

Baca juga: Aksi Teroris Milenial, Mengapa Fenomena Ini Terjadi?

Sebelumnya, penembakan yang diduga terkait aksi teror terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.

Aksi itu dilakukan seorang perempuan berusia 25 tahun, yaitu ZA. Dia sempat melepaskan enam tembakan dari airgun yang digenggamnya.

ZA kemudian ditembak mati polisi.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com