Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Rendahnya IPM Jadi Indikasi Masih Banyak Ketimpangan yang Dialami Perempuan

Kompas.com - 26/03/2021, 16:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, rendahnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan di Indonesia menunjukkan masih banyaknya ketimpangan yang dialami mereka.

Ketimpangan tersebut terjadi mulai dari bidang ekonomi hingga kasus kekerasan yang kerap kali dihadapi perempuan.

Angka IPM perempuan Indonesia tahun 2019 tercatat sebesar 69,18 persen, sedangkan IPM laki-laki adalah 75,96 persen.

"Angka tersebut menunjukkan realita masih banyaknya ketimpangan yang dihadapi perempuan hingga saat ini," ujar Bintang dikutip dari situs resmi Kementerian PPPA, Jumat (26/3/2021).

Bintang mengatakan, konstruksi sosial budaya di masyarakat ikut menyumbang rendahnya kualitas perempuan Indonesia.

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Ekonomi Langkah Dasar Pemberdayaan Diri Perempuan

Konstruksi sosial patriarki, kata dia, menempatkan posisi perempuan lebih rendah daripada laki-laki.

"Padahal perempuan merupakan kekuatan bangsa," kata dia.

Berdasarkan Sensus 2020, perempuan mengisi 49,42 persen dari populasi di Indonesia atau sekitar 133,54 juta jiwa.

Data McKinsey Global Institute Analysis juga menunjukkan, Indonesia dapat meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar 135 miliar USD per tahun pada tahun 2025.

Caranya dengan terus meningkatkan catatan partisipasi ekonomi perempuan.

"Meluruhkan budaya patriarki bukanlah hal yang mudah. Dengan adanya kerja sama, kerja keras, serta kegigihan dalam memperjuangkannya, cita-cita untuk menghilangkan budaya patriarki di Indonesia bukanlah hal mustahil," kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA Ingatkan Prinsip Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja

Bintang mengatakan, upaya-upaya untuk menghapus berbagai pandangan yang masih merugikan perempuan harus terus didengungkan.

Pembagian peran yang setara antara laki-laki dan perempuan pun bisa mulai diimplementasikan dari lingkup terkecil masyarakat yakni keluarga.

"Pemerintah terus mendorong partisipasi perempuan di bidang ekonomi serta mendukung kesempatan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di bidang politik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com