Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Nasdem Gelar Konvensi Capres yang Diawali Membentuk Koalisi

Kompas.com - 26/02/2021, 08:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem akan menyelenggarakan konvensi calon presiden 2024 yang rangkaiannya akan dimulai pada tahun depan.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, konvensi capres akan mengedepankan prinsip transparansi dan pendekatan bottom-up yang diharapkan berefek pada penguatan kelembagaan partai.

"Melalui konvensi capres, Partai Nasdem menegaskan diri sebagai partai inklusif yang membuka ruang menerima pemikiran dan pandangan politik dari berbagai kalangan masyarakat," ujar Johnny dalam konferensi pers, Kamis (25/2/2021).

Johnny menjelaskan, konvensi tersebut tidak hanya terbuka bagi kader Partai Nasdem tetapi juga kader partai lain ataupun tokoh-tokoh yang tidak tergabung dalam sebuah partai politik.

"Membuka ruang yang seluas-luasnya kepada putra-putri bangsa yang ingin mengabdikan dirinya memimpin bangsa dan negara tahun 2024, berasal dari komponen masyarakat mana saja," kata Johnny.

Bentuk koalisi

Johnny menuturkan, partainya akan membentuk koalisi untuk menggelar konvensi capres tersebut.

Tujuannya, agar sosok yang terpilih melalui konvensi dipastikan memperoleh tiket untuk berkontestasi di Pemilihan Presiden 2024 karena telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

Baca juga: Tahun Depan, Nasdem Akan Gelar Konvensi Calon Presiden 2024

"Nasdem membangun komunikasi politik untuk memastikan terbentuknya koalisi minimal memenuhi prasyarat presidential threshold 20 persen agar yang lolos dan memenangkan konvensi mempunyai tiket sebagai calon presiden pada Pilpres 2024," kata Johnny.

Johnny mengakui, perolehan suara Nasdem pada Pemilu 2019 lalu tidak mencukupi untuk mencalonkan presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Untuk itu, dibutuhkan koalisi dengan partai-partai yang memiliki kesamaan platform, visi, dan misi, untuk memastikan jumlah suara yang mencukupi.

Johnny mengatakan, koalisi yang dibangun tidak terbatas memenuhi ambang batas pencalonan presiden, tetapi terbuka seluas-luasnya.

"Saat ini tentu belum bisa saya sampaikan koalisi yang mana saja atau dari unsur partai yang mana saja karena tentu akan nanti saatnya ada di mana joint statment itu dilakukan," ujar Johnny.

Koalisi yang akan dibentuk sebelum konvensi itulah yang akan membedakan konvensi Partai Nasdem dengan konvensi yang pernah digelar partai-partai lain, termasuk konvensi yang digelar Partai Demokrat pada 2014 lalu.

Saat itu, pemenang konvensi Partai Demokrat gagal melaju ke Pemilihan Presiden 2014 karena jumlah suara yang diperoleh Demokrat tidak memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

Baca juga: Nasdem Akan Bangun Koalisi untuk Gelar Konvensi Capres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com