Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Intensitas Hujan, TNI AU dan BPPT Kembali Modifikasi Cuaca Jabodetabek

Kompas.com - 24/02/2021, 19:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali memodifikasi cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada Rabu (24/2/2021).

Kepala Koordinator Lapangan Tim BPPT, Dwipa Wirawan Soejoed menjelaskan, modifikasi cuaca dilakukan melalui teknik penyemaian awan dengan menebar garam pada titik ketinggian awan untuk memicu terjadi hujan.

Garam tersebut disemai dengan menggunakan pesawat TNI AU sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berpotensi terjadi curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Kurangi Risiko Banjir, TNI AU Kerahkan Pesawat CN-295 untuk Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

"Tim TNI AU dan BPPT hari ini melaksanakan penyemaian awan sebanyak tiga sortie penerbangan," ujar Dwipa dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Rabu (24/2/2021).

Adapun penyemaian garam pada dua sortie pertama menggunakan pesawat CN 295 A-2901.

Pesawat ini dipiloti Kapten Pnb Iskandar dan Kopilot Lettu Pnb Rafo dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma dengan membawa 2.000 kilogram garam tiap sortie penerbangannya.

Garam tersebut ditebar di ketinggian sekitar 12.000 kaki.

Sedangkan satu sortie lainnya menggunakan pesawat Cassa 212 A-2105 yang dipiloti Kapten Pnb Wanto dan Kopilot Lettu Pnb Adam dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Pesawat ini membawa 800 kilogram garam dengan ketinggian 8.000 kaki.

Secara lebih rinci, Dwipa menjelaskan, bahwa penyemaian garam ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan terjadinya hujan di perairan Selat Sunda, utara Pulau Jawa dan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Tekan Risiko Banjir, TNI AU Kerahkan 2 Pesawat untuk Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

Sehingga proses terjadinya hujan di wilayah Jabodetabek dapat berkurang 24 persen. Adapun proses modifikasi cuaca ini telah memasuki hari keempat.

Total garam yang telah ditebar sebanyak 12.000 kilogram melalui delapan sortie penerbangan.

Adapun di wilayah penebaran terjadi di Barat Daya Lampung, Teluk Lampung, Pantai Timur Pesisir Lampung, Selat Sunda, Perairan Selatan Provinsi Banten, dan Ujung Kulon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com