Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Pendanaan Buzzer Istana, JK: Zaman Saya Tak Ada

Kompas.com - 18/02/2021, 10:46 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengaku tak tahu menahu soal pendanaan buzzer pemerintah.

Ketika menjadi Wakil Presiden pendamping Presiden Joko Widodo, ia mengatakan bahwa Istana sama sekali tak memelihara buzzer.

"Waktu zaman saya pasti tidak ada (buzzer). Waktu zaman saya, setidak-tidaknya dari saya, sama sekali tidak ada," kata Kalla dalam Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (17/2/2021).

"Jadi saya tidak tahu bagaimana, siapa, pihak-pihak siapa yang memelihara atau mendanai buzzer itu," ucap dia.

Baca juga: Kalla: Kalau Presiden Minta Dikritik, Apa Rambunya supaya Tak Ada Masalah?

Kalla pun menilai keberadaan buzzer tidak berdampak positif bagi demokrasi.

Justru, dengan adanya buzzer seperti di sosial media, menurut dia, masyarakat takut untuk mengkritik pemerintah.

Sebab, mudah sekali bagi buzzer merundung atau bahkan memaki pengkritik.

Kalla menyebut, ia tak akan mempersoalkan keberadaan buzzer jika mereka dapat menyampaikan argumentasi dengan baik.

Namun, pada praktiknya, buzzer kerap menyerang secara personal pihak yang menyampaikan kritik.


"Ini kan tidak berargumentasi, hantam kromo saja orang. Memfitnah, menghantam kromo, menghantam pribadi, bukan persoalannya. Kalau berargumentasi dengan baik itu bagus," ujar dia.

Baca juga: Kalla, Mahfud, dan Cara Mengkritik Pemerintah...

Oleh karena itu, Kalla menyambut baik pernyataan Presiden beberapa waktu lalu yang meminta masyarakat aktif menyampaikan kritik ke pemerintah.

Namun, menurut dia, pemerintah perlu menegaskan batasan-batasan yang lebih jelas mengenai apa yang boleh dan tidak boleh disampaikan.

Jangan sampai, pihak yang menyampaikan kritik pada akhirnya justru dipersoalkan oleh pemegang kuasa.

"Kalau pun minta dikritik, apa rambu-rambunya sehingga tidak ada masalah? Jadi batasan apa yang boleh dan tidak boleh. Itu aja," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com