Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski PPKM Mampu Perlambat Kenaikan Kasus Aktif Covid-19, Satgas Minta Jangan Cepat Senang

Kompas.com - 10/02/2021, 20:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, empat pekan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berhasil memperlambat laju kasus aktif Covid-19.

Meski demikian, dia mengingatkan bahwa perlambatan laju kasus aktif ini perlu dijaga agar tidak kembali mengalami kenaikan.

"Maka jangan cepat senang, kita di sini sudah berhasil mengerem kenaikan kasus aktif selama empat pekan pelaksanaan PPKM," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube BNPB, Rabu (10/2/2021)

"(Kondisi) ini harus tetap dilanjutkan sebab kita ingin melihat kasus aktif bukan bertambah, tetapi menurun di pekan selanjutnya lagi," kata dia.

Baca juga: 4 Harapan Anies dalam Penerapan PPKM Berbasis Mikro

Dewi lantas menjelaskan indikator dari keberhasilan memperlambat laju kasus aktif Covid-19.

Dia menarik data pada pekan ketiga Januari 2021 yang mana bertepatan dengan pekan pertama pelaksanaan PPKM tahap I.

"Pada pekan ketiga Januari, ada penambahan kasus aktif tertinggi yang pernah ada di Indonesia. Di mana dalam waktu sepekan, ada penambahan kasus aktif sekitar 22.000," ujar Dewi.

"Kemudian dilaksanakanlah PPKM tahap awal. Selanjutnya penambahan kasus aktif menurun tapi masih agak tinggi, sepekan masih 17.000 kasus aktif," kata dia.

Baca juga: PPKM Mikro Hari Kedua, Camat dan Lurah Mulai Sosialisasi ke Pengurus RT/RW

Memasuki peka ketiga pelaksanaan PPKM atau pekan pertama dari PPKM tahap II, kasus aktif turun hingga tercatat ada 12.000.

Pada pekan keempat PPKM atau pekan kedua PPKM tahap II, dalam sepekan hanya tercatat 1.000 kasus aktif.

"Jadi intinya, kalau bisa, mari kita lanjutkan usaha kita. Kalau bisa kasus aktif turun ke minus agar angkanya bukan penambahan kasus aktif tetapi jumlah yang sakit lebih sedikit dari jumlah pasien yang sembuh," papar Dewi.

Baca juga: PPKM Skala Mikro, Ganjar Minta Setiap Desa Punya Tempat Isolasi Mandiri Terpusat

Sebelumnya, Dewi menjelaskan alasan PPKM harus diperpanjang.

Menurut dia, jika hanya diterapkan selama dua pekan, hasil dari PPKM belum dapat terlihat.

"Kalau baru dua pekan, kita belum bisa melihat hasil apapun. Itulah sebabnya kita harus memperpanjang PPKM. Tidak bisa hanya diselesaikan dalam waktu dua pekan," ujar Dewi.

"Minimal dibutuhkan waktu empat pekan supaya kita bisa melihat hasilnya," kata Dewi.

Dia pun menyebut, pada dasarnya PPKM memiliki satu fungsi, yakni melakukan rem terhadap kasus Covid-19, sehingga nantinya jumlah kasus aktif semakin berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com