Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kanker Sedunia, DPR Minta Pelayanan Kesehatan terhadap Pasien Tak Terganggu

Kompas.com - 05/02/2021, 12:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin meminta pelayanan kesehatan terhadap pasien kanker tidak terganggu oleh penanganan pasien Covid-19.

Azis mengatakan, pelayanan kesehatan terhadap pasien kanker tidak boleh terganggu, sebab pasien membutuhkan perawatan dan pemberian obat-obatan yang intensif.

"Kemenkes harus berupaya secara maksimal untuk memberikan pelayanan terhadap pasien yang mengidap penyakit kanker, serta memastikan kebutuhan obat-obatan, alat perawatan, maupun tenaga kesehatan yang menangani kanker dalam kuantitas dan kualitas yang memadai," kata Azis, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2021).

Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Penderita Kanker Jangan Terlambat Mencari Penanganan

Hal itu disampaikan Azis dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada Kamis (4/1/2021).

Azis pun mendorong Kemenkes, rumah sakit dan lembaga lainnya, untuk memberi dukungan dalam pengendalian kanker di Indonesia.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan, kata Azis, antara lain dengan meningkatkan fasilitas diagnosis dan pengobatan kanker agar pengidap kanker dapat terdeteksi lebih dini.

Politisi Partai Golkar itu juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan rajin beraktivitas fisik untuk meminimalisir risiko terkena kanker.

"Kemenkes harus mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pengetahuan masyarakat terhadap bahaya kanker, serta dampak dan pentingnya upaya pengendalian kanker," kata dia.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia dan Sejarah Peringatannya

Hari Kanker Sedunia dicetuskan pada 4 Februari 2000 dalam acara World Summit Against Cancer for the New Millennium di Paris.

Piagam Paris bertujuan untuk mempromosikan penelitian, mencegah kanker, meningkatkan layanan pasien dan kesadaran serta memobilisasi komunitas global untuk membuat kemajuan melawan kanker.

Sejak saat itu, Hari Kanker Dunia tumbuh menjadi gerakan positif bagi semua orang untuk bersatu dalam satu suara menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com