Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Penularan Covid-19 Disebut Bisa Capai 100 Persen Tanpa 3M

Kompas.com - 30/01/2021, 16:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan Muhammad Fajri Adda membenarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang menunjukkan risiko penularan tanpa berperilaku 3M bisa mencapai 100 persen.

Menurut dia, mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan 35 persen, ditambah memakai masker kain 45 persen, dan memakai masker bedah bisa turun 70 persen.

Kemudian, jika masyarakat melakukan jaga jarak maka akan menurunkan risiko hingga 85 persen.

"Kita harus terus bersama-sama dengan pemerintah melakukan kewajiban 3T Testing, Tracing, dan Treatment, dan masyarakat menjalankan 3M. Kita sama-sama ambil bagian sebagai subyek penanganan pandemi," kata Fajri dalam dialog produktif bertajuk "Prokes Dijalankan, Covid-19 Kita Kalahkan," Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Fasilitas Kesehatan Terancam Kolaps, Satgas Singgung soal Disiplin Protokol Kesehatan

Fajri mengatakan, 3M merupakan upaya utama yang dapat dilakukan masyarakat dalam menangani pandemi.

Dari 3M tersebut, kata dia, perilaku menjaga jarak terutama di ruangan tertutup mampu mengurangi risiko tertular yang lebih besar.

"Apabila terpaksa di ruangan tertutup, buka semua ventilasi, dan jangan terlalu berkerumun dan menghindari ruangan dengan ventilasi yang buruk," ujarnya.

Kendati demikian, ia tetap menyarankan hal yang terbaik adalah menghindari kerumunan dengan cara melakukan pertemuan virtual.

Lebih jauh, Fajri menjelaskan, soal pentingnya cuci tangan untuk menghindari kuman atau virus yang tak sengaja tertempel karena droplet.

"Di ruangan ber-AC bisa bertahan sampai beberapa minggu. Ini bisa menginfeksi apabila kita tidak sengaja mengucek mata. Sehingga, saya menyarankan cuci tangan dengan sabun di air mengalir," jelas dia.

Baca juga: Lelah Hadapi Pandemi Dinilai Jadi Faktor Masyarakat Abai terhadap Protokol Kesehatan

Pada kesempatan tersebut, hadir pula salah satu penyintas Covid-19 Elgeen Frydianto yang mengungkapkan bahwa dirinya sudah menerapkan protokol kesehatan.

Namun, nyatanya dia tetap terpapar virus corona. Ia pun mengingatkan agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Sebenarnya saya orang yang patuh menerapkan protokol kesehatan. Setiap berkegiatan selalu mencuci tangan, memakai masker, dan selalu mandi saat pulang ke rumah. Tapi kita tidak pernah tahu tertular Covid-19 itu di mana," ungkap Elgeen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com