Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2021, 19:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tanggapan atas pendapat ahli yang memperkirakan fasilitas kesehatan di Jawa dan Bali kolaps, jika kasus Covid-19 terus bertambah.

Menurut Wiku, pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan tersebut.

"Seperti menambah fasilitas tempat tidur di RS daerah, menambah jumlah tenaga kesehatan maupun mengefektifkan distribusi tenaga kesehatan lewat sistem penanggulangan gawat darurat terpadu," ujar Wiku, dikutip dari tayangan kanal YouTube BNPB, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: IDI: Kalau Penularan Covid-19 Tak Terkontrol, Sistem Kesehatan Bisa Kolaps

Selain itu, lanjut Wiku, pemerintah sedang menyiapkan aplikasi sistem informasi rawat inap RS rujukan Covid-19 untuk ICU dan ruang isolasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Namun, meski pemerintah sudah mengambil beberapa langkah, Wiku menekankan bahwa protokol kesehatan merupakan sarana pencegahan yang utama.

Menurut Wiku, satgas selalu mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

"Apabila penularan terus terjadi, berapa pun banyaknya penambahan tempat tidur, tetap tidak akan cukup untuk mengatasi pandemi," tambahnya.

Baca juga: Faskes Terancam Kolaps karena Lonjakan Covid-19 Tak Terkendali, Apa Kata Pemprov DKI?

Diberitakan, kasus Covid-19 yang belakangan melonjak imbas dari libur panjang dan berbagai kerumunan, termasuk penyelenggaraan Pilkada serentak Desember lalu, telah membuat fasilitas kesehatan tak berdaya.

Lumpuhnya fasilitas kesehatan ini bahkan dilaporkan terjadi di ibu kota, yang memiliki fasilitas lebih banyak dan lebih lengkap dibandingkan daerah lain.

Kota penyangga di sekitar Ibu Kota, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pun mengalami kejadian serupa di mana fasilitas kesehatan tak mampu lagi menampung ledakan kasus.

Baca juga: Ancaman RS Kolaps di Depok Kian Nyata, Pasien Covid-19 Menumpuk di IGD

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 hingga 29 Januari 2021, penularan masih terus terjadi di tengah masyarakat.

Data menunjukkan, total kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 1.051.795 kasus. Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan kasus sebanyak 13.802.

Sementara, jumlah total kasus sembuh terdapat 852.260 setelah bertambah 10.138 orang dan jumlah total meninggal dunia sebanyak 29.518 setelah bertambah 187 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bahas Kerja Sama Regional di PBB, Menlu Pamer Keketuaan Indonesia di ASEAN

Bahas Kerja Sama Regional di PBB, Menlu Pamer Keketuaan Indonesia di ASEAN

Nasional
Pemerintah-DPR Dinilai Diam-diam Obral HGU 190 Tahun untuk Investor Lewat Revisi UU IKN

Pemerintah-DPR Dinilai Diam-diam Obral HGU 190 Tahun untuk Investor Lewat Revisi UU IKN

Nasional
Di PBB, Menlu Singgung Nasib Dunia Masih Ditentukan Segelintir Negara

Di PBB, Menlu Singgung Nasib Dunia Masih Ditentukan Segelintir Negara

Nasional
Gerilya Para Elite PSI demi 'Menjemput' Kaesang Pangarep

Gerilya Para Elite PSI demi "Menjemput" Kaesang Pangarep

Nasional
Kaesang Masuk PSI, Pengamat: Mengafirmasi Jokowi Main Politik 2 Kaki

Kaesang Masuk PSI, Pengamat: Mengafirmasi Jokowi Main Politik 2 Kaki

Nasional
Kapolri Dalami Penyebab Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Kapolri Dalami Penyebab Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Nasional
Kapolri Perintahkan Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Diusut Tuntas

Kapolri Perintahkan Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Diusut Tuntas

Nasional
Ganjar Soal Mahfud jadi Cawapres: Saya Kira Bisa

Ganjar Soal Mahfud jadi Cawapres: Saya Kira Bisa

Nasional
Kemlu: WNI Diculik di Malaysia Sudah Diserahkan ke KJRI

Kemlu: WNI Diculik di Malaysia Sudah Diserahkan ke KJRI

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Publik Akan Gunakan Hak Pilih Sebab Yakin Pemilu 2024 Aman

Survei Litbang "Kompas": Publik Akan Gunakan Hak Pilih Sebab Yakin Pemilu 2024 Aman

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Publik Nilai Kinerja KPU-Bawaslu Baik Jaminan Pemilu Aman dan Damai

Survei Litbang "Kompas": Publik Nilai Kinerja KPU-Bawaslu Baik Jaminan Pemilu Aman dan Damai

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Pemerintah dan Polri Diyakini Mampu Jaga Stabilitas Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Pemerintah dan Polri Diyakini Mampu Jaga Stabilitas Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Publik Yakin Pemilu 2024 Aman dan Damai

Survei Litbang "Kompas": Publik Yakin Pemilu 2024 Aman dan Damai

Nasional
Panglima Pastikan Oknum Prajurit Kostrad yang Lakukan Pelecehan Seksual Diproses Hukum

Panglima Pastikan Oknum Prajurit Kostrad yang Lakukan Pelecehan Seksual Diproses Hukum

Nasional
Polri Kirim Berkas Pemecatan Teddy Minahasa ke Setmil Presiden

Polri Kirim Berkas Pemecatan Teddy Minahasa ke Setmil Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com