Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Abdul Mu'ti soal Kesiapan Kapolri Listyo Sigit Jadi Anggota Muhammadiyah

Kompas.com - 29/01/2021, 22:23 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti sempat melontarkan candaan kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Peristiwa itu terjadi di sela konferensi pers sesuai pertemuan antara PP Muhammadiyah dan Sigit, Jumat (29/1/2021).

Awalnya, Mu’ti menyampaikan bahwa Polri sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah.

Ia kemudian berseloroh soal iuran anggota dan mengatakan Sigit tak perlu menjadi anggota Muhammadiyah.

Baca juga: Cerita Kapolri Listyo Sigit ketika Diakui sebagai Warga NU

“Kami memang menyampaikan, Pak Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah karena untuk menjadi anggota Muhammadiyah harus bayar iuran,” tutur Mu’ti, dikutip melalui siaran akun Youtube Kompas TV, Jumat.

“Walaupun, Beliau siap juga,” imbuhnya sambil tertawa.

Dalam pertemuan itu, Mu'ti menyampaikan dukungan Muhammadiyah atas program-program Sigit. Salah satunya soal pendekatan yang lebih humanis dan merakyat.

Di samping itu, Mu’ti menuturkan, pihaknya juga mendukung program Sigit terkait moderasi beragama.

“Jadi Pak Kapolri menyatakan bahwa moderasi itu adalah program yang akan beliau kembangkan, bukan program deradikalisasi,” ujar dia.

Baca juga: Bertemu Kapolri Listyo Sigit, PP Muhammadiyah: Polri Sudah Dianggap sebagai Keluarga

Sementara, Sigit mengungkapkan, kunjungannya itu dilakukan dalam rangka silaturahmi. Selain itu, Polri juga ingin bersinergi dengan Muhammadiyah.

“PP Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Muslim terbesar yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan yaitu di tahun 1912, tentunya adalah kewajiban kami dari kepolisian untuk sowan,” ungkap Sigit.

Pertemuan ini merupakan agenda kedua Sigit setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Kapolri: Kalau Ada Polisi Tak Mau Bertemu Warga NU, Berarti Tidak Menghormati Saya

Sebelumnya, Kamis (29/1/2021), Sigit bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sigit menjadi Kapolri ke-25 menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com