Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Usulkan Pemerintah Lakukan 3 Hal Konkret Ini untuk Tekan Angka Kematian

Kompas.com - 28/01/2021, 11:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyayangkan, tingginya kasus kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terdapat penambahan 387 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, Rabu (27/1/2021). Penambahan itu merupakan yang tertinggi sepanjang penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. 

Menurut Slamet, pemerintah perlu melakukan langkah konkret untuk menekan angka kematian. Setidaknya, kata dia, ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah.

Pertama, pemerintah harus dapat mencegah kematian akibat Covid-19.

Pemerintah perlu mencegah adanya penambahan kasus kematian dengan cara menjalankan strategi seperti memperbanyak 3T testing, tracing, dan treatment.

Kemudian diiringi dengan program vaksinasi yang terus dijalankan.

Baca juga: 933 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Semarang Belum Divaksin Covid-19

"Kedua, menyediakan fasilitas bagi yang sakit. Rumah sakit dan fasilitas lainnya," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Ia berpandangan, pemerintah perlu memiliki kesiapan dalam fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik.

Rumah sakit, kata dia, perlu terus ditambah tempat tidurnya mengingat banyaknya rumah sakit yang sudah overload atau over cappacity.

"Ketiga, ya harus menyediakan obat-obatan, ventilator, oksigen dan lainnya yang dibutuhkan untuk menekan angka kematian," ujarnya.

Ia mengatakan, hal-hal seperti obat-obatan perlu tersedia dan tidak boleh sampai kekurangan.

Dia menyebut obat-obatan seperti immunoglobulin yang jarang ada di pasaran agar segera didistribusikan ke rumah sakit atau tenaga kesehatan.

Namun, menurutnya menekan angka kematian perlu diiringi dengan mengurangi beban rumah sakit.

Caranya yaitu dengan memberdayakan dokter-dokter di klinik atau yang membuka praktik mandiri untuk ikut membantu penanganan pandemi.

Baca juga: Politikus PKS Desak Pemerintah Minta Maaf soal Penanganan Covid-19

“Makanya diberi insentif jadi pasien-pasien ringan enggak usah ke rumah sakit, cukup dirawat di rumah, setiap hari dikunjungi. Jadi dokter ini fungsinya memantau pasien, dia bisa memantau dengan tentunya diberikan APD yang memadai,” terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com