Salin Artikel

IDI Usulkan Pemerintah Lakukan 3 Hal Konkret Ini untuk Tekan Angka Kematian

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyayangkan, tingginya kasus kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terdapat penambahan 387 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, Rabu (27/1/2021). Penambahan itu merupakan yang tertinggi sepanjang penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. 

Menurut Slamet, pemerintah perlu melakukan langkah konkret untuk menekan angka kematian. Setidaknya, kata dia, ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah.

Pertama, pemerintah harus dapat mencegah kematian akibat Covid-19.

Pemerintah perlu mencegah adanya penambahan kasus kematian dengan cara menjalankan strategi seperti memperbanyak 3T testing, tracing, dan treatment.

Kemudian diiringi dengan program vaksinasi yang terus dijalankan.

"Kedua, menyediakan fasilitas bagi yang sakit. Rumah sakit dan fasilitas lainnya," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Ia berpandangan, pemerintah perlu memiliki kesiapan dalam fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik.

Rumah sakit, kata dia, perlu terus ditambah tempat tidurnya mengingat banyaknya rumah sakit yang sudah overload atau over cappacity.

"Ketiga, ya harus menyediakan obat-obatan, ventilator, oksigen dan lainnya yang dibutuhkan untuk menekan angka kematian," ujarnya.

Ia mengatakan, hal-hal seperti obat-obatan perlu tersedia dan tidak boleh sampai kekurangan.

Dia menyebut obat-obatan seperti immunoglobulin yang jarang ada di pasaran agar segera didistribusikan ke rumah sakit atau tenaga kesehatan.

Namun, menurutnya menekan angka kematian perlu diiringi dengan mengurangi beban rumah sakit.

Caranya yaitu dengan memberdayakan dokter-dokter di klinik atau yang membuka praktik mandiri untuk ikut membantu penanganan pandemi.

“Makanya diberi insentif jadi pasien-pasien ringan enggak usah ke rumah sakit, cukup dirawat di rumah, setiap hari dikunjungi. Jadi dokter ini fungsinya memantau pasien, dia bisa memantau dengan tentunya diberikan APD yang memadai,” terang dia.

Terkait insentif, ia menilai, selama ini pemerintah tidak memberikan insentif terhadap tenaga kesehatan atau dokter yang tidak secara langsung menangani pandemi.

Namun, insentif diberikan kepada dokter atau tenaga kesehatan di rumah sakit yang menangani pandemi.

“Selama ini kan insentif yang diberikan hanya untuk tenakes yang berada di rumah sakit. Sementara yang di bawah kan belum dioptimalkan. Padahal jumlah klinik itu ada sekitar 10 kali lipatnya jumlah rumah sakit. Sehingga bisa mengurangi beban rumah sakit, ada alternatif lain dan itu mengurangi angka kematian juga,” jelas Slamet.

Indonesia hingga kini belum terlepas dari masalah pandemi. Bahkan, Indonesia masih mencatatkan kasus kematian akibat Covid-19.

Pada Rabu (27/1/2021) data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan angka kematian pasien Covid-19 mencapai jumlah tertinggi yakni 387 jiwa.

Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/28/11144621/idi-usulkan-pemerintah-lakukan-3-hal-konkret-ini-untuk-tekan-angka-kematian

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke