Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Uji Klinis Fase 1 Vaksin Merah Putih Paling Cepat Pertengahan 2021

Kompas.com - 27/01/2021, 18:35 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, uji klinis fase 1 Vaksin Merah Putih diperkirakan paling cepat mulai pertengahan 2021.

"Kalau melihat perkembangan dari beberapa platform Vaksin Merah Putih yang relatif paling cepat di tahapan laboratorium sampai pengembangan bibit vaksin, paling cepat uji klinis tahap satu itu mungkin sesudah atau sekitar pertengahan tahun 2021 ini," kata dia dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional 2021 di Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Maret 2021, Kemenristek Akan Berikan Bibit Vaksin Merah Putih kepada Bio Farma

Menristek menyatakan, kendali untuk tahapan uji klinis vaksin ada di tangan pabrik vaksin karena Kementerian Riset dan Teknologi hanya bertugas memastikan bibit Vaksin Merah putih sampai kepada PT Bio farma atau pabrik vaksin.

"Sesudah itu kendali memang ada di pabriknya, di Bio Farma-nya karena mereka pertama harus tentunya melakukan purifikasi melakukan scalling up dari bibit vaksin tersebut," tutur Bambang.

Ia mengatakan, pihak pabrik vaksin juga melakukan uji praklinis vaksin yang dibutuhkan.

Setelah itu, mereka melakukan uji klinis. Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan uji klinis seperti dari ethical clearance, pemilihan sukarelawan, sampai izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji klinis.

"Jadi memang kendali waktu setelah kami menyerahkan bibit vaksin katakan sekitar bulan Maret 2021 itu akan lebih banyak di sisi manufacturing," kata dia. 

Menristek berharap, pada Maret 2021, bibit Vaksin Merah Putih diserahkan kepada PT Bio Farma untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis.

Ia berharap, Vaksin Merah-Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022.

Baca juga: Menristek: Ada 6 Platform Pengembang Vaksin Merah Putih, Paling Cepat Lembaga Eijkman

Menristek juga menyatakan, dari enam institusi yang melakukan pengembangan vaksin Merah Putih, ada tiga yang kemungkinan bisa segera menyelesaikan bibit vaksin untuk diserahkan kepada pabrik vaksin PT Bio Farma, yaitu dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga.

Untuk memroduksi vaksin, Kemenristek juga akan mengajak perusahaan-perusahaan swasta untuk menambah kapasitas produksi dari PT Bio Farma yang saat ini memiliki kapasitas 250 juta dosis pada 2021.

Menristek juga mendorong perusahaan-perusahaan swasta yang berinvestasi dalam produksi vaksin untuk mengembangkan produksi vaksin dengan platform berbeda selain yang dikerjakan PT Bio Farma.

Baca juga: Eijkman: Proses Laboratorium Vaksin Merah Putih Capai 60 Persen

PT Bio Farma saat ini baru baru fokus di dua platform vaksin, yakni vaksin terinaktivasi (inactivated vaccine) dan sub-unit ptotein rekombinan.

Untuk vaksin DNA, mRNA, dan platform lain tentunya membutuhkan investasi baru yang diharapkan bisa dikerjakan oleh pihak swasta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com