Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Tol Kayu Agung-Palembang Dihubungkan dengan Sentra Perekonomian Produktif

Kompas.com - 26/01/2021, 12:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Gubernur Sumatera Selatan dan bupati/wali kota di provinsi tersebut agar menyambungkan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang dengan sejumlah sentra perekonomian.

Tak hanya menjadi penghubung antarwilayah, Jokowi menyebut keberadaan jalan tol sepanjang 42,5 kilometer itu bertujuan untuk membangkitkan perekonomian Sumatera Selatan.

"Juga menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengembangkan simpul ekonomi yang produktif. Maka saya titip kepada gubernur, bupati dan wali kota agar jalan tol ini disambungkan pada sentra-sentra ekonomi," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di Gerbang Tol Kramasan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Sentra pariwisata, kawasan industri, sentra pertanian, sentra perkebunan, sambungkan. Berikan akses penghubung ke sana. Manfaat ekonominya akan bisa maksimal," lanjutnya.

Baca juga: Resmikan Tol Kayu Agung-Palembang, Jokowi: Ini untuk Membuka Lapangan Kerja


Menurut Jokowi, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota memiliki tugas penting untuk memperlancar konektivitas antarsentra tersebut.

Selain itu, Jokowi juga mengungkap bahwa di sepanjang ruas Tol Kayu Agung-Palembang masih banyak lahan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan produktif.

"Baik untuk pertanian, perkebunan pariwista, pertambangan, yang ini akan meningkatkan nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan," tambah Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 42,5 pada Selasa.

Jokowi menyebut, keberadaan ruas tol ini menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh lewat jalur darat hingga 75 persen.

Dia menambahkan, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang merupakan poros terpenting di tol Trans Sumatera. Jokowi menyebutnya sebagai tulang punggung di Sumatera Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com