Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme Perlu Jadi Perhatian Kapolri Baru

Kompas.com - 14/01/2021, 15:38 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Imparsial Al Araf menilai, pergantian itu harus menjadi pintu masuk untuk mendorong arah perubahan Polri ke arah yang lebih profesional dan modern.

Kapolri baru, kata Al Araf, dituntut untuk dapat menjawab berbagai tantangan dan ancaman keamanan yang berkembang semakin kompleks.

“Persoalan intoleransi, radikalisme dan terorisme perlu menjadi perhatian Kapolri baru,” kata Al Araf saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, Begini Komentar Mabes Polri

Al Araf berpendapat, merebaknya intoleransi, radikalisme dan terorisme selama ini masih menjadi persoalan dalam konteks kehidupan keberagaman dan kebangsaan serta keamanan masyarakat Indonesia.

“Perhatian Polri terhadap persoalan ini perlu diwujudkan dalam bentuk tindakan pencegahan dan penindakan yang lebih proporsional dan akuntabel,” kata dia.

Lebih lanjut, Al Araf mengatakan, persoalan konflik internal di Indonesia juga perlu menjadi perhatian bagi Kapolri baru, baik itu yang dimensi vertikal maupun horisontal.

Polri, manurut dia, perlu mengedepankan pendekatan yang lebih persuasif dan antisipatif untuk mengatasi ini.

“Fungsi penegakan hukum perlu dilakukan secara terukur dan sesuai undang-undang,” ucap Al Araf.

Selain itu, ia berujar, Kapolri baru juga perlu memperhatikan masalah jaminan dan perlindungan terhadap pembela HAM. Mengingat, terdapat sejumlah kasus kekerasan terhadap pembela HAM.

“Penting untuk menghindari proses kriminalisasi terhadap kelompok pembela HAM,” kata dia.

Lebih jauh, ia menuturkan bahwa, upaya mewujudkan profesionalisme Polri perlu dibarengi dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Peraturan Kapolri tentang HAM perlu perlu diimplementasikan dalam tugas dan fungsi polri.

Polri ke depan, kata Al Araf, juga penting untuk membuka dan mendengar aspirasi dan keluhan dari masyarakat. Sehingga komunikasi dengan masyarakat menjadi penting dilakukan.

“Kapolri baru perlu membangun rencana strategis pembangunan Polri berbentuk blue print Polri untuk mendorong profesionalisme dan modernisasi Polri,” kata Al Araf.

“Dengan blue print itu Polri memiliki tahapan-tahapan yang jelas dalam pembangunan profesionalisme Polri,” ucap dia.

Baca juga: Komisi III dan PPATK Gelar Rapat Tertutup Bahas Calon Kapolri

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan nama calon tunggal Kapolri ke DPR pada Rabu (13/1/2021).

Nama calon Kapolri pilihan Jokowi itu jatuh kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo, yang saat ini menjabat Kepala Bareskrim Polri.

"Bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat Kapolri dengan nama tunggal yaitu Bapak Drs Listyo Sigit Prabowo MSi yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim di Polri," ujar Ketua DPR Puan Maharani dalam konferensi pers di Gedung DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com