JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan warganya untuk ikhlas akan mengalami sulitnya perekonomian akibat pembatasan.
Menurut dia, semua orang harus ikhlas karena akan mengalami hal tersebut. Sebab, pada saat seperti ini, hal yang harus dilakukan adalah mengambil skala prioritas.
"Mau jalan dua-duanya? Sulit. Yang bisa adalah, paling-paling jika kamu biasanya bekerja dapat untung Rp 100.000, mungkin jadi hanya Rp 20.000 dan kamu harus ikhlas. Harus ikhlas sekali lagi," kata Ganjar dalam talkshow di akun YouTube BNPB, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Ganjar Nilai Pengetatan di Jawa-Bali Tak Sulit Diterapkan, Ini Alasannya
Ia berpendapat, tidak mungkin di tengah pembatasan ini perekonomian tidak terimbas.
Kendati demikian, menurut Ganjar, bukan berarti masyarakat berhenti mengusahakan perekonomiannya.
"Maka edukasi kepada masyarakat adalah ayo tetap, mari kita dagang, umpama yang produknya riil, yuk kita dagangnya online," kata dia.
Sementara itu, Ganjar meminta maaf kepada sektor pariwisata yang akan mengalami dampak sulit dari adanya pengetatan.
Ia menegaskan bahwa sektor pariwisata akan kembali mengalami kerugian di tengah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Itu kita omongkan, kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kemudian, tenang ya, Anda masih akan oke. Tidak mungkin," kata Ganjar.
Baca juga: Soal Pembatasan Jawa-Bali, Ganjar: Pariwisata, Mohon Maaf Ya Anda Akan Rugi
Sebaliknya, Ganjar menyampaikan kepada semua pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata akan adanya sejumlah pembatasan di tempat wisata, misalnya pembatasan kapasitas tempat wisata menjadi 30 persen.
Pengelolaan tempat wisata pun akan dipantau oleh Ganjar.
"Terpaksa akan saya pantau, kalau kemudian sekali saja anda melanggar, akan saya tutup. Itu kita bicaranya mesti seperti itu, sehingga dunia usaha akan bisa memahami situasi yang tidak mudah ini," ujar dia.
Lebih jauh, ia percaya apabila penegasan-penegasan seperti ini dilakukan dalam waktu satu bulan diiringi dengan sikap penerimaan masyarakat, kasus Covid-19 akan berhasil ditekan.
"Nanti bisa dilihat di 14 hari ketiga, bisa dilihat hasilnya. Ini lho kalau disiplin. Mau tidak kita di rumah satu bulan saja?" kata Ganjar.
Pemerintah mengumumkan akan menjalankan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah semakin tingginya penularan Covid-19.
Baca juga: Ganjar soal Pembelajaran Tatap Muka di Jateng: Tunda Dulu Semua
Kebijakan pembatasan itu diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Rabu (6/1/2021).
Airlangga mengatakan, pembatasan kali ini menyasar kegiatan masyarakat secara terbatas.
"Pemerintah melihat beberapa hal yang perlu dilakukan pembatasan dari kegiatan masyarakat. Yang harapannya penularan Covid-19 bisa dicegah atau dikurangi seminimal mungkin," ujar Airlangga dikutip dari tayangan konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Adapun pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat ini berlangsung selama 15 hari, yakni pada 11-25 Januari 2021 di Jawa dan Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.