Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Reisa Sebut Ikut Vaksinasi bagi Nakes adalah Kesadaran Profesional

Kompas.com - 05/01/2021, 20:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan pesan kepada para tenaga kesehatan terkait vaksinasi Covid-19.

Ia meminta agar tenaga kesehatan mengingat kembali janji dan sumpah profesi untuk membaktikan hidup pada kepentingan kemanusiaan.

"Ingat janji dan sumpah profesi kita untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan, di sini termasuk mengutamakan keselamatan," kata Reisa dalam konferensi pers, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Kabupaten Bogor Siapkan 121 Lokasi Vaksinasi Covid-19, Tahap Awal Dimulai 14 Januari

Selain itu, ia juga berpesan kepada para tenaga kesehatan untuk melindungi keselamatan rekan sejawat, pasien dan masyarakat.

Reisa menyebut, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi yang merupakan tanda kesadaran profesional melindungi diri dan orang lain.

"Melindungi diri kita dengan cara mendapatkan vaksinasi adalah kesadaran profesional dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga kita adalah kewajiban moral," ujarnya.

Ia menambahkan, lebih dari 100.000 pasien Covid-19 saat ini tengah menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sementara, 500 tenaga kesehatan gugur selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia.

"Hilangnya tenaga kesehatan ini dinilai sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam kolaps. Padahal untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4 sampai 7 tahun," ucap dia.

Oleh karena itu, Reisa berharap agar tenaga kesehatan tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk mengikuti vaksinasi.

Hal ini karena menurut dia, vaksin-vaksin sebelumnya sudah terbukti manjur melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular.

Baca juga: Sebuah Poliklinik dan 9 Puskesmas di Kabupaten Buru Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19

Ia memberi contoh salah satu vaksin yaitu vaksin polio yang menggunakan metode berbasis inactivated virus atau virus yang tidak aktif.

Metode itu, kata dia, sudah dikenal selama ratusan tahun tepatnya sejak adanya vaksin rabies.

"Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Dan kita, bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah buatan PT Bio Farma," ungkap Reisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com