Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Dalam Sejarah Pandemi, Libur Panjang Selalu Berpotensi Memperburuk Penularan Penyakit

Kompas.com - 30/11/2020, 12:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengingatkan masyarakat tentang risiko libur panjang di saat pandemi Covid-19.

Menurutnya, dalam sejarah pandemi, libur panjang selalu berpotensi memperburuk penularan penyakit.

"Ingat, libur panjang ini di mana pun selama sejarah pandemi, dengan pola penyakit yang seperti ini (Covid-19) ya jelas tidak bisa dibantah akan memperburuk (penularan)," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Dia meminta semua pihak belajar lebih serius dari beberapa kali pengalaman libur panjang selama pandemi.

Baca juga: Rekor Penambahan Kasus Covid-19, Kedisiplinan Warga, dan Rencana Libur Akhir Tahun

Dicky menyebut selalu ada dampak kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan setelah libur panjang.

"Yang membuat kenapa Indonesia seperti itu penularannya karena indonesia ini punya demografi yang didominasi oleh usia dewasa muda. Sehingga yang terjadi adalah silent outbreak," tegas Dicky.

"Jadi yang saat ini terjadi adalah silent transmission, lalu juga silent outbreak. Termasuk ada penularang terjadi dari superspreading events atau keramaian," lanjutnya.

Jika kondisinya demikian, dia menyarankan baik pemerintah maupun masyarakat harus sama-sama memberikan respons pencegahan penularan secara maksimal.

Baca juga: Peniadaan Cuti Akhir Tahun Dinilai Sia-sia jika Tanpa Sanksi bagi yang Melanggar

Menurutnya, salah satu kontribusi yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi mobilisasi. Termasuk tidak memberikan gimmick yang menggiurkan untuk wisata.

"Mencegah libur panjang, semua jenis mobilisasi massa termasuk pilkada. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada upaya yang berlawanan dengan pencegahan mobilisasi manusia ini," ungkap Dicky.

"Antara lain, misalnya memberi diskon atau tidak adanya pengaturan orang keluar masuk daerahnya. Jika tidak dilakukan bersama bisa memperburuk situasi pandemi kita," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com