Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Milenial Jadi Petani, Kementan: Pertanian Sekarang Banyak Duitnya

Kompas.com - 23/11/2020, 16:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengajak kelompok milenial menjadi petani karena banyak pendapatan yang bisa diraup.

"Pertanian itu sekarang banyak duitnya, kalau dikelola secara benar, dikelola secara bisnis. Itu yang saya ajak ke anak-anak milenal, 'ayok turun ke pertanian'," ujar Dedi dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Dedi mengatakan, masuknya kelompok milenial perlu didukung dengan pengelolaan pembangunan sektor pertanian dengan cara-cara modern.

Baca juga: Cerita Marta Sari, Si Duta Kopi Indonesia, Terus Promosikan Kopi Petani di Masa Pandemi

Modernisasi pengelolaan tersebut diyakini akan memberikan efek besar, terutama berkaitan dengan pendapatan yang akan dihasilkan petani milenial.

"Kalau semua orang tahu pertanian menghasilkan duit, maka semut-semut berdatangan dengan sendirinya. Artinya tunjukkan dulu bahwa pertanian itu menghasilkan duit, itu yang harus kita kerjakan," terang Dedi.

Dedi mengatakan, keterlibatan kalangan milenial dalam pembangunan di sektor pertanian juga sebagai upaya meregenerasi petani.

Berdasarkan data Kementan, dari 33 juta petani di Tanah Air, hanya 30 persen di antaranya merupakan petani milenial atau petani di bawah usia 40 tahun.

Baca juga: Desa Hargobinangun Sleman Lahirkan Petani Muda

Artinya, mayoritas jumlah petani di Indonesia saat ini sudah didominasi petani berusia di atas 40.

Menurut Dedi, jika regenerasi tak dilakukan saat ini, hal itu dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi sektor pertanian di masa depan.

"Petani kita (saat ini) dalam umur produktif, tapi 10 tahun yang akan datang ini bisa berbalik dan berbajaya. Artinya nanti 70 persen lebih petani kita tidak produktif," kata dia.

"Karena itu, suka tidak suka kita harus melakukan regenerasi petani ke petani milenal," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com