Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pencegahan Pelanggaran Protokol Kesehatan Harus Tegas

Kompas.com - 23/11/2020, 10:56 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para pemangku kepentingan waspada terhadap potensi pandemi Covid-19 gelombang kedua.

Komite dan Satgas Penanganan Covid-19 serta para gubernur diminta mengatur betul "gas dan rem" dalam penanganan pandemi, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Jokowi Bahas Libur Panjang Desember pada Rapat Kabinet

"Saya minta sekali lagi, Komite, Satgas, para gubernur untuk tetap waspada," kata Jokowi dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

"Jadi strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendor dan juga memunculkan risiko, memunculkan gelombang yang kedua. Ini yang bisa membuat kita set back mundur lagi," tuturnya.

Untuk mencegah terjadinya pandemi Covid-19, kata Jokowi, disiplin protokol kesehatan harus diterapkan. Kegiatan yang berpotensi melanggar protokol pun harus dicegah sejak dini.

"Karena itu langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol harus dilakukan dengan ketegasan, lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin," ujarnya.

Jokowi menyampaikan, per 22 November 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 28,41 persen.

Kemudian, angka rata-rata pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 84,03 persen. Tren ini disebut membaik lantaran angka kesembuhan dunia mencapai 69,20 persen.

Baca juga: Rapat Terbatas, Jokowi Tagih Laporan Perencanaan Vaksinasi Covid-19

Di bidang ekonomi, Jokowi kembali menyampaikan, terjadi tren positif lantaran pertumbuhan ekonomi kuartal ke-3 tahun 2020 mencapai minus 3,49 persen. Sebelumnya, di kuartal ke-2, pertumbuhan ekonomi tercatat minus 5,32 persen.

Oleh karenanya, para pemangku kepentingan diminta seimbang dalam mengatur penanganan pandemi di sektor kesehatan dan ekonomi, agar ke depan hasilnya semakin baik.

"Saya melihat hasilnya mulai kelihatan terutama dalam pengendalian baik Covid maupun ekonomi," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com